BacaSurat asy-syams Matahari lengkap dengan bacaan arab, latin, Audio & terjemah Indonesia. Produk 1. Al-Qur'an Indonesia 2. Al-Qur'an English 3. Asmaul Husna 4. Kamus Bahasa Surah Al-Qasas; 29. Surah Al-`Ankabut; 30. Surah Ar-Rum; 31. Surah Luqman; 32. Surah As-Sajdah;
SuratAl An'aam Ayat 76, Ayat 77, Ayat 78, Ayat 79, Ayat 80 dan Artinya / Terjemahannya Lengkap, Alquran Surat Ayat, Surat Al An'aam Ayat 76, Ayat 77, Ayat 78, Ayat 79, Ayat 80 dan Artinya / Terjemahannya Lengkap SURAT AL-'ANKABUT. 030. SURAT AR-RUM. 031. SURAT LUQMAN. 032. SURAT AL-SAJDAH. 033. SURAT AL-AHZAB. 034. SURAT SABA' 035. SURAT
dalamkesesatan yang nyata. (Al-An'am: 74) Maksudnya sesat jalan, tidak mengetahui petunjuk jalan yang ditempuhnya, bahkan dalam keadaan kebingungan dan kebodohan. Dengan kata lain, kalian berada dalam keadaan bodoh dan dalam kesesatan yang nyata bagi penilaian orang yang mempunyai akal sehat.
QuranSurahs (Surahs listed in Quran order) 1. Surah Al-Fatiha The Opening 2. Surah Al-Baqarah The Cow 3. Surah Al Imran The Family of Imran 4. Surah An-Nisa The Women 5. Surah Al-Ma'idah The Table Quran Surahs (Surahs listed in Quran order) / The Noble Qur'an (Read Qur'an in English, Listen Qur'an)
AlQur'an Surat Al-Ankabut Ayat ke-26 dan Terjemahan Bahasa Indonesia. Al-Qur'an Surat Al-Ankabut Ayat ke-26 dan Terjemahan Bahasa Indonesia Doa Ketika Marah Lengkap Latin dan Artinya. Doa Ketika Bersin Beserta Adab yang Baik Menurut Ajaran Agama Islam. Manfaat Berpikir Positif dalam Islam pada Allah, Jadikan Pribadi yang Husnuzon
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. الٓمٓ alif lām mīm [1] Alif Lam Mim. أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتْرَكُوٓاْ أَن يَقُولُوٓاْ ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ a ḥasiban-nāsu ay yutrakū ay yaqụlū āmannā wa hum lā yuftanụn [2] Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji? وَلَقَدْ فَتَنَّا ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْۖ فَلَيَعْلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ صَدَقُواْ وَلَيَعْلَمَنَّ ٱلْكَـٰذِبِينَ wa laqad fatannallażīna ming qablihim fa laya'lamannallāhullażīna ṣadaqụ walaya'lamannal-kāżibīn [3] Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta. أَمْ حَسِبَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلسَّيِّـَٔـاتِ أَن يَسْبِقُونَاۚ سَآءَ مَا يَحْكُمُونَ am ḥasiballażīna ya'malụnas-sayyi`āti ay yasbiqụnā, sā`a mā yaḥkumụn [4] Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari azab Kami? Sangatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu! مَن كَانَ يَرْجُواْ لِقَآءَ ٱللَّهِ فَإِنَّ أَجَلَ ٱللَّهِ لَأَتٍۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ mang kāna yarjụ liqā`allāhi fa inna ajalallāhi la`āt, wa huwas-samī'ul-'alīm [5] Barangsiapa mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu yang dijanjikan Allah pasti datang. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui. وَمَن جَـٰهَدَ فَإِنَّمَا يُجَـٰهِدُ لِنَفْسِهِۦٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَـٰلَمِينَ wa man jāhada fa innamā yujāhidu linafsih, innallāha laganiyyun 'anil-'ālamīn [6] Dan barangsiapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam. وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ لَنُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّـَٔـاتِهِمْ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَحْسَنَ ٱلَّذِى كَانُواْ يَعْمَلُونَ wallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti lanukaffiranna 'an-hum sayyi`ātihim wa lanajziyannahum aḥsanallażī kānụ ya'malụn [7] Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, pasti akan Kami hapus kesalahan-kesalahannya dan mereka pasti akan Kami beri balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَـٰنَ بِوَٲلِدَيْهِ حُسْنًاۖ وَإِن جَـٰهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِى مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَآۚ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ wa waṣṣainal-insāna biwālidaihi ḥusnā, wa in jāhadāka litusyrika bī mā laisa laka bihī 'ilmun fa lā tuṭi'humā, ilayya marji'ukum fa unabbi`ukum bimā kuntum ta'malụn [8] Dan Kami wajibkan kepada manusia agar berbuat kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ لَنُدْخِلَنَّهُمْ فِى ٱلصَّـٰلِحِينَ wallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti lanudkhilannahum fiṣ-ṣāliḥīn [9] Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan mereka pasti akan Kami masukkan mereka ke dalam golongan orang yang saleh. وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ فَإِذَآ أُوذِىَ فِى ٱللَّهِ جَعَلَ فِتْنَةَ ٱلنَّاسِ كَعَذَابِ ٱللَّهِ وَلَئِن جَآءَ نَصْرٌ مِّن رَّبِّكَ لَيَقُولُنَّ إِنَّا كُنَّا مَعَكُمْۚ أَوَلَيْسَ ٱللَّهُ بِأَعْلَمَ بِمَا فِى صُدُورِ ٱلْعَـٰلَمِينَ wa minan-nāsi may yaqụlu āmannā billāhi fa iżā ụżiya fillāhi ja'ala fitnatan-nāsi ka'ażābillāh, wa la`in jā`a naṣrum mir rabbika layaqụlunna innā kunnā ma'akum, a wa laisallāhu bi`a'lama bimā fī ṣudụril-'ālamīn [10] Dan di antara manusia ada sebagian yang berkata, “Kami beriman kepada Allah,” tetapi apabila dia disakiti karena dia beriman kepada Allah, dia menganggap cobaan manusia itu sebagai siksaan Allah. Dan jika datang pertolongan dari Tuhanmu, niscaya mereka akan berkata, “Sesungguhnya kami bersama kamu.” Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada di dalam dada semua manusia? وَلَيَعْلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَيَعْلَمَنَّ ٱلْمُنَـٰفِقِينَ wa laya'lamannallāhullażīna āmanụ wa laya'lamannal-munāfiqīn [11] Dan Allah pasti mengetahui orang-orang yang beriman dan Dia pasti mengetahui orang-orang yang munafik. وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّبِعُواْ سَبِيلَنَا وَلْنَحْمِلْ خَطَـٰيَـٰكُمْ وَمَا هُم بِحَـٰمِلِينَ مِنْ خَطَـٰيَـٰهُم مِّن شَىْءٍۖ إِنَّهُمْ لَكَـٰذِبُونَ wa qālallażīna kafarụ lillażīna āmanuttabi'ụ sabīlanā walnaḥmil khaṭāyākum, wa mā hum biḥāmilīna min khaṭāyāhum min syaī`, innahum lakāżibụn [12] Dan orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, “Ikutilah jalan kami, dan kami akan memikul dosa-dosamu,” padahal mereka sedikit pun tidak sanggup memikul dosa-dosa mereka sendiri. Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta. وَلَيَحْمِلُنَّ أَثْقَالَهُمْ وَأَثْقَالاً مَّعَ أَثْقَالِهِمْۖ وَلَيُسْــَٔلُنَّ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ عَمَّا كَانُواْ يَفْتَرُونَ wa layaḥmilunna aṡqālahum wa aṡqālam ma'a aṡqālihim wa layus`alunna yaumal-qiyāmati 'ammā kānụ yaftarụn [13] Dan mereka benar-benar akan memikul dosa-dosa mereka sendiri, dan dosa-dosa yang lain bersama dosa mereka, dan pada hari Kiamat mereka pasti akan ditanya tentang kebohongan yang selalu mereka ada-adakan. وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ ٱلطُّوفَانُ وَهُمْ ظَـٰلِمُونَ wa laqad arsalnā nụḥan ilā qaumihī fa labiṡa fīhim alfa sanatin illā khamsīna 'āmā, fa akhażahumuṭ-ṭụfānu wa hum ẓālimụn [14] Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim. فَأَنجَيْنَـٰهُ وَأَصْحَـٰبَ ٱلسَّفِينَةِ وَجَعَلْنَـٰهَآ ءَايَةً لِّلْعَـٰلَمِينَ fa anjaināhu wa aṣ-hābas-safīnati wa ja'alnāhā āyatal lil-'ālamīn [15] Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang berada di kapal itu, dan Kami jadikan peristiwa itu sebagai pelajaran bagi semua manusia. وَإِبْرَٲهِيمَ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ ٱعْبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱتَّقُوهُۖ ذَٲلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ wa ibrāhīma iż qāla liqaumihi'budullāha wattaqụh, żālikum khairul lakum ing kuntum ta'lamụn [16] Dan ingatlah Ibrahim, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Sembahlah Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. إِنَّمَا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوْثَـٰنًا وَتَخْلُقُونَ إِفْكًاۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًا فَٱبْتَغُواْ عِندَ ٱللَّهِ ٱلرِّزْقَ وَٱعْبُدُوهُ وَٱشْكُرُواْ لَهُۥٓۖ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ innamā ta'budụna min dụnillāhi auṡānaw wa takhluqụna ifkā, innallażīna ta'budụna min dụnillāhi lā yamlikụna lakum rizqan fabtagụ 'indallāhir-rizqa wa'budụhu wasykurụ lah, ilaihi turja'ụn [17] Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala, dan kamu membuat kebohongan. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki dari Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan. وَإِن تُكَذِّبُواْ فَقَدْ كَذَّبَ أُمَمٌ مِّن قَبْلِكُمْۖ وَمَا عَلَى ٱلرَّسُولِ إِلَّا ٱلْبَلَـٰغُ ٱلْمُبِينُ wa in tukażżibụ fa qad każżaba umamum ming qablikum, wa mā 'alar-rasụli illal-balāgul-mubīn [18] Dan jika kamu orang kafir mendustakan, maka sungguh, umat sebelum kamu juga telah mendustakan para rasul. Dan kewajiban rasul itu hanyalah menyampaikan agama Allah dengan jelas.” أَوَلَمْ يَرَوْاْ كَيْفَ يُبْدِئُ ٱللَّهُ ٱلْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُۥٓۚ إِنَّ ذَٲلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ a wa lam yarau kaifa yubdi`ullāhul-khalqa ṡumma yu'īduh, inna żālika 'alallāhi yasīr [19] Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah memulai penciptaan makhluk, kemudian Dia mengulanginya kembali. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. قُلْ سِيرُواْ فِى ٱلْأَرْضِ فَٱنظُرُواْ كَيْفَ بَدَأَ ٱلْخَلْقَۚ ثُمَّ ٱللَّهُ يُنشِئُ ٱلنَّشْأَةَ ٱلْأَخِرَةَۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ qul sīrụ fil-arḍi fanẓurụ kaifa bada`al-khalqa ṡummallāhu yunsyi`un-nasy`atal-ākhirah, innallāha 'alā kulli syai`ing qadīr [20] Katakanlah, “Berjalanlah di bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah memulai penciptaan makhluk, kemudian Allah menjadikan kejadian yang akhir. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. يُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ وَيَرْحَمُ مَن يَشَآءُۖ وَإِلَيْهِ تُقْلَبُونَ yu'ażżibu may yasyā`u wa yar-ḥamu may yasyā`, wa ilaihi tuqlabụn [21] Dia Allah mengazab siapa yang Dia kehendaki dan memberi rahmat kepada siapa yang Dia kehendaki, dan hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan. وَمَآ أَنتُم بِمُعْجِزِينَ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِى ٱلسَّمَآءِۖ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ مِن وَلِىٍّ وَلَا نَصِيرٍ wa mā antum bimu'jizīna fil-arḍi wa lā fis-samā`i wa mā lakum min dụnillāhi miw waliyyiw wa lā naṣīr [22] Dan kamu sama sekali tidak dapat melepaskan diri dari azab Allah baik di bumi maupun di langit, dan tidak ada pelindung dan penolong bagimu selain Allah. وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِـَٔـايَـٰتِ ٱللَّهِ وَلِقَآئِهِۦٓ أُوْلَـٰٓئِكَ يَئِسُواْ مِن رَّحْمَتِى وَأُوْلَـٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ wallażīna kafarụ bi`āyātillāhi wa liqā`ihī ulā`ika ya`isụ mir raḥmatī wa ulā`ika lahum 'ażābun alīm [23] Dan orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan-Nya, mereka berputus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu akan mendapat azab yang pedih. فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِۦٓ إِلَّآ أَن قَالُواْ ٱقْتُلُوهُ أَوْ حَرِّقُوهُ فَأَنجَـٰهُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلنَّارِۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ fa mā kāna jawāba qaumihī illā ang qāluqtulụhu au ḥarriqụhu fa anjāhullāhu minan-nār, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yu`minụn [24] Maka tidak ada jawaban kaumnya Ibrahim, selain mengatakan, “Bunuhlah atau bakarlah dia,” lalu Allah menyelamatkannya dari api. Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang beriman. وَقَالَ إِنَّمَا ٱتَّخَذْتُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ أَوْثَـٰنًا مَّوَدَّةَ بَيْنِكُمْ فِى ٱلْحَيَوٲةِ ٱلدُّنْيَاۖ ثُمَّ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُم بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُم بَعْضًا وَمَأْوَٮٰكُمُ ٱلنَّارُ وَمَا لَكُم مِّن نَّـٰصِرِينَ wa qāla innamattakhażtum min dụnillāhi auṡānam mawaddata bainikum fil-ḥayātid-dun-yā, ṡumma yaumal-qiyāmati yakfuru ba'ḍukum biba'ḍiw wa yal'anu ba'ḍukum ba'ḍaw wa ma`wākumun-nāru wa mā lakum min nāṣirīn [25] Dan dia Ibrahim berkata, “Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah, hanya untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan di dunia, kemudian pada hari Kiamat sebagian kamu akan saling mengingkari dan saling mengutuk; dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sama sekali tidak ada penolong bagimu.” ۞ فَـَٔـامَنَ لَهُۥ لُوطٌۘ وَقَالَ إِنِّى مُهَاجِرٌ إِلَىٰ رَبِّىٓۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ fa āmana lahụ lụṭ, wa qāla innī muhājirun ilā rabbī, innahụ huwal-'azīzul-ḥakīm [26] Maka Lut membenarkan kenabian Ibrahim. Dan dia Ibrahim berkata, “Sesungguhnya aku harus berpindah ke tempat yang diperintahkan Tuhanku; sungguh, Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” وَوَهَبْنَا لَهُۥٓ إِسْحَـٰقَ وَيَعْقُوبَ وَجَعَلْنَا فِى ذُرِّيَّتِهِ ٱلنُّبُوَّةَ وَٱلْكِتَـٰبَ وَءَاتَيْنَـٰهُ أَجْرَهُۥ فِى ٱلدُّنْيَاۖ وَإِنَّهُۥ فِى ٱلْأَخِرَةِ لَمِنَ ٱلصَّـٰلِحِينَ wa wahabnā lahū is-ḥāqa wa ya'qụba wa ja'alnā fī żurriyyatihin-nubuwwata wal-kitāba wa ātaināhu ajrahụ fid-dun-yā, wa innahụ fil-ākhirati laminaṣ-ṣāliḥīn [27] Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Yakub, dan Kami jadikan kenabian dan kitab kepada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, termasuk orang yang saleh. وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِۦٓ إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ ٱلْفَـٰحِشَةَ مَا سَبَقَكُم بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِّنَ ٱلْعَـٰلَمِينَ wa lụṭan iż qāla liqaumihī innakum lata`tụnal-fāḥisyata mā sabaqakum bihā min aḥadim minal-'ālamīn [28] Dan ingatlah ketika Lut berkata kepada kaumnya, “Kamu benar-benar melakukan perbuatan yang sangat keji homoseksual yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu. أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ ٱلرِّجَالَ وَتَقْطَعُونَ ٱلسَّبِيلَ وَتَأْتُونَ فِى نَادِيكُمُ ٱلْمُنكَرَۖ فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِۦٓ إِلَّآ أَن قَالُواْ ٱئْتِنَا بِعَذَابِ ٱللَّهِ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّـٰدِقِينَ a innakum lata`tụnar-rijāla wa taqṭa'ụnas-sabīla wa ta`tụna fī nādīkumul-mungkar, fa mā kāna jawāba qaumihī illā ang qālu`tinā bi'ażābillāhi ing kunta minaṣ-ṣādiqīn [29] Apakah pantas kamu mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?” Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan, “Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika engkau termasuk orang-orang yang benar.” قَالَ رَبِّ ٱنصُرْنِى عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْمُفْسِدِينَ qāla rabbinṣurnī 'alal-qaumil-mufsidīn [30] Dia Lut berdoa, “Ya Tuhanku, tolonglah aku dengan menimpakan azab atas golongan yang berbuat kerusakan itu.” وَلَمَّا جَآءَتْ رُسُلُنَآ إِبْرَٲهِيمَ بِٱلْبُشْرَىٰ قَالُوٓاْ إِنَّا مُهْلِكُوٓاْ أَهْلِ هَـٰذِهِ ٱلْقَرْيَةِۖ إِنَّ أَهْلَهَا كَانُواْ ظَـٰلِمِينَ wa lammā jā`at rusulunā ibrāhīma bil-busyrā qālū innā muhlikū ahli hāżihil-qaryah, inna ahlahā kānụ ẓālimīn [31] Dan ketika utusan Kami para malaikat datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengatakan, “Sungguh, kami akan membinasakan penduduk kota Sodom ini karena penduduknya sungguh orang-orang zalim.” قَالَ إِنَّ فِيهَا لُوطًاۚ قَالُواْ نَحْنُ أَعْلَمُ بِمَن فِيهَاۖ لَنُنَجِّيَنَّهُۥ وَأَهْلَهُۥٓ إِلَّا ٱمْرَأَتَهُۥ كَانَتْ مِنَ ٱلْغَـٰبِرِينَ qāla inna fīhā lụṭā, qālụ naḥnu a'lamu biman fīhā lanunajjiyannahụ wa ahlahū illamra`atahụ kānat minal-gābirīn [32] Ibrahim berkata, “Sesungguhnya di kota itu ada Lut.” Mereka para malaikat berkata, “Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami pasti akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia termasuk orang-orang yang tertinggal dibinasakan.” وَلَمَّآ أَن جَآءَتْ رُسُلُنَا لُوطًا سِىٓءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا وَقَالُواْ لَا تَخَفْ وَلَا تَحْزَنْۖ إِنَّا مُنَجُّوكَ وَأَهْلَكَ إِلَّا ٱمْرَأَتَكَ كَانَتْ مِنَ ٱلْغَـٰبِرِينَ wa lammā an jā`at rusulunā lụṭan sī`a bihim wa ḍāqa bihim żar'aw wa qālụ lā takhaf wa lā taḥzan, innā munajjụka wa ahlaka illamra`ataka kānat minal-gābirīn [33] Dan ketika para utusan Kami para malaikat datang kepada Lut, dia merasa bersedih hati karena kedatangan mereka, dan merasa tidak mempunyai kekuatan untuk melindungi mereka, dan mereka para utusan berkata, “Janganlah engkau takut dan jangan pula bersedih hati. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkanmu dan pengikut-pengikutmu, kecuali istrimu, dia termasuk orang-orang yang tinggal dibinasakan.” إِنَّا مُنزِلُونَ عَلَىٰٓ أَهْلِ هَـٰذِهِ ٱلْقَرْيَةِ رِجْزًا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ بِمَا كَانُواْ يَفْسُقُونَ innā munzilụna 'alā ahli hāżihil-qaryati rijzam minas-samā`i bimā kānụ yafsuqụn [34] Sesungguhnya Kami akan menurunkan azab dari langit kepada penduduk kota ini karena mereka berbuat fasik. وَلَقَد تَّرَكْنَا مِنْهَآ ءَايَةَۢ بَيِّنَةً لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ wa laqat taraknā min-hā āyatam bayyinatal liqaumiy ya'qilụn [35] Dan sungguh, tentang itu telah Kami tinggalkan suatu tanda yang nyata bagi orang-orang yang mengerti. وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا فَقَالَ يَـٰقَوْمِ ٱعْبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱرْجُواْ ٱلْيَوْمَ ٱلْأَخِرَ وَلَا تَعْثَوْاْ فِى ٱلْأَرْضِ مُفْسِدِينَ wa ilā madyana akhāhum syu'aiban fa qāla yā qaumi'budullāha warjul-yaumal-ākhira wa lā ta'ṡau fil-arḍi mufsidīn [36] Dan kepada penduduk Madyan, Kami telah mengutus saudara mereka Syuaib, dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, harapkanlah pahala hari akhir, dan jangan kamu berkeliaran di bumi berbuat kerusakan.” فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَتْهُمُ ٱلرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُواْ فِى دَارِهِمْ جَـٰثِمِينَ fa każżabụhu fa akhażat-humur-rajfatu fa aṣbaḥụ fī dārihim jāṡimīn [37] Mereka mendustakannya Syuaib, maka mereka ditimpa gempa yang dahsyat, lalu jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka. وَعَادًا وَثَمُودَاْ وَقَد تَّبَيَّنَ لَكُم مِّن مَّسَـٰكِنِهِمْۖ وَزَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيْطَـٰنُ أَعْمَـٰلَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ ٱلسَّبِيلِ وَكَانُواْ مُسْتَبْصِرِينَ wa 'ādaw wa ṡamụda wa qat tabayyana lakum mim masākinihim, wa zayyana lahumusy-syaiṭānu a'mālahum fa ṣaddahum 'anis-sabīli wa kānụ mustabṣirīn [38] Juga ingatlah kaum ’Ad dan Samud, sungguh telah nyata bagi kamu kehancuran mereka dari puing-puing tempat tinggal mereka. Setan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan buruk mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan Allah, sedangkan mereka adalah orang-orang yang berpandangan tajam, وَقَـٰرُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَـٰمَـٰنَۖ وَلَقَدْ جَآءَهُم مُّوسَىٰ بِٱلْبَيِّنَـٰتِ فَٱسْتَكْبَرُواْ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا كَانُواْ سَـٰبِقِينَ wa qārụna wa fir'auna wa hāmān, wa laqad jā`ahum mụsā bil-bayyināti fastakbarụ fil-arḍi wa mā kānụ sābiqīn [39] dan juga Karun, Firaun dan Haman. Sungguh, telah datang kepada mereka Musa dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata. Tetapi mereka berlaku sombong di bumi, dan mereka orang-orang yang tidak luput dari azab Allah. فَكُلاًّ أَخَذْنَا بِذَنۢبِهِۦۖ فَمِنْهُم مَّنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُم مَّنْ أَخَذَتْهُ ٱلصَّيْحَةُ وَمِنْهُم مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ ٱلْأَرْضَ وَمِنْهُم مَّنْ أَغْرَقْنَاۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَـٰكِن كَانُوٓاْ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ fa kullan akhażnā biżambihī fa min-hum man arsalnā 'alaihi ḥāṣibā, wa min-hum man akhażat-huṣ-ṣaiḥah, wa min-hum man khasafnā bihil-arḍ, wa min-hum man agraqnā, wa mā kānallāhu liyaẓlimahum wa lāking kānū anfusahum yaẓlimụn [40] Maka masing-masing mereka itu Kami azab karena dosa-dosanya, di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Allah sama sekali tidak hendak menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri. مَثَلُ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوْلِيَآءَ كَمَثَلِ ٱلْعَنكَبُوتِ ٱتَّخَذَتْ بَيْتًاۖ وَإِنَّ أَوْهَنَ ٱلْبُيُوتِ لَبَيْتُ ٱلْعَنكَبُوتِۖ لَوْ كَانُواْ يَعْلَمُونَ maṡalullażīnattakhażụ min dụnillāhi auliyā`a kamaṡalil-'angkabụt, ittakhażat baitā, wa inna auhanal-buyụti labaitul-'angkabụt, lau kānụ ya'lamụn [41] Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui. إِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا يَدْعُونَ مِن دُونِهِۦ مِن شَىْءٍۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ innallāha ya'lamu mā yad'ụna min dụnihī min syaī`, wa huwal-'azīzul-ḥakīm [42] Sungguh, Allah mengetahui apa saja yang mereka sembah selain Dia. Dan Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana. وَتِلْكَ ٱلْأَمْثَـٰلُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِۖ وَمَا يَعْقِلُهَآ إِلَّا ٱلْعَـٰلِمُونَ wa tilkal-amṡālu naḍribuhā lin-nās, wa mā ya'qiluhā illal-'ālimụn [43] Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tidak ada yang akan memahaminya kecuali mereka yang berilmu. خَلَقَ ٱللَّهُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلْأَرْضَ بِٱلْحَقِّۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَةً لِّلْمُؤْمِنِينَ khalaqallāhus-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq, inna fī żālika la`āyatal lil-mu`minīn [44] Allah menciptakan langit dan bumi dengan haq. Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang beriman. ٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَـٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٲةَۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٲةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ utlu mā ụḥiya ilaika minal-kitābi wa aqimiṣ-ṣalāh, innaṣ-ṣalāta tan-hā 'anil-faḥsyā`i wal-mungkar, walażikrullāhi akbar, wallāhu ya'lamu mā taṣna'ụn [45] Bacalah Kitab Al-Qur'an yang telah diwahyukan kepadamu Muhammad dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan ketahuilah mengingat Allah salat itu lebih besar keutamaannya dari ibadah yang lain. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. ۞ وَلَا تُجَـٰدِلُوٓاْ أَهْلَ ٱلْكِتَـٰبِ إِلَّا بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ إِلَّا ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنْهُمْۖ وَقُولُوٓاْ ءَامَنَّا بِٱلَّذِىٓ أُنزِلَ إِلَيْنَا وَأُنزِلَ إِلَيْكُمْ وَإِلَـٰهُنَا وَإِلَـٰهُكُمْ وَٲحِدٌ وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَ wa lā tujādilū ahlal-kitābi illā billatī hiya aḥsanu illallażīna ẓalamụ min-hum wa qụlū āmannā billażī unzila ilainā wa unzila ilaikum wa ilāhunā wa ilāhukum wāḥiduw wa naḥnu lahụ muslimụn [46] Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang baik, kecuali dengan orang-orang yang zalim di antara mereka, dan katakanlah, ”Kami telah beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhan kamu satu; dan hanya kepada-Nya kami berserah diri.” وَكَذَٲلِكَ أَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَـٰبَۚ فَٱلَّذِينَ ءَاتَيْنَـٰهُمُ ٱلْكِتَـٰبَ يُؤْمِنُونَ بِهِۦۖ وَمِنْ هَـٰٓؤُلَآءِ مَن يُؤْمِنُ بِهِۦۚ وَمَا يَجْحَدُ بِـَٔـايَـٰتِنَآ إِلَّا ٱلْكَـٰفِرُونَ wa każālika anzalnā ilaikal-kitāb, fallażīna ātaināhumul-kitāba yu`minụna bih, wa min hā`ulā`i may yu`minu bih, wa mā yaj-ḥadu bi`āyātinā illal-kāfirụn [47] Dan demikianlah Kami turunkan Kitab Al-Qur'an kepadamu. Adapun orang-orang yang telah Kami berikan Kitab Taurat dan Injil mereka beriman kepadanya Al-Qur'an, dan di antara mereka orang-orang kafir Mekah ada yang beriman kepadanya. Dan hanya orang-orang kafir yang mengingkari ayat-ayat Kami. وَمَا كُنتَ تَتْلُواْ مِن قَبْلِهِۦ مِن كِتَـٰبٍ وَلَا تَخُطُّهُۥ بِيَمِينِكَۖ إِذًا لَّٱرْتَابَ ٱلْمُبْطِلُونَ wa mā kunta tatlụ ming qablihī ming kitābiw wa lā takhuṭṭuhụ biyamīnika iżal lartābal-mubṭilụn [48] Dan engkau Muhammad tidak pernah membaca sesuatu kitab sebelum Al-Qur'an dan engkau tidak pernah menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; sekiranya engkau pernah membaca dan menulis, niscaya ragu orang-orang yang mengingkarinya. بَلْ هُوَ ءَايَـٰتُۢ بَيِّنَـٰتٌ فِى صُدُورِ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلْعِلْمَۚ وَمَا يَجْحَدُ بِـَٔـايَـٰتِنَآ إِلَّا ٱلظَّـٰلِمُونَ bal huwa āyātum bayyinātun fī ṣudụrillażīna ụtul-'ilm, wa mā yaj-ḥadu bi`āyātinā illaẓ-ẓālimụn [49] Sebenarnya, Al-Qur'an itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang berilmu. Hanya orang-orang yang zalim yang mengingkari ayat-ayat Kami. وَقَالُواْ لَوْلَآ أُنزِلَ عَلَيْهِ ءَايَـٰتٌ مِّن رَّبِّهِۦۖ قُلْ إِنَّمَا ٱلْأَيَـٰتُ عِندَ ٱللَّهِ وَإِنَّمَآ أَنَا۟ نَذِيرٌ مُّبِينٌ wa qālụ lau lā unzila 'alaihi āyātum mir rabbih, qul innamal-āyātu 'indallāh, wa innamā ana nażīrum mubīn [50] Dan mereka orang-orang kafir Mekah berkata, ”Mengapa tidak diturunkan mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?” Katakanlah Muhammad, ”Mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Aku hanya seorang pemberi peringatan yang jelas.” أَوَلَمْ يَكْفِهِمْ أَنَّآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ ٱلْكِتَـٰبَ يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَرَحْمَةً وَذِكْرَىٰ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ a wa lam yakfihim annā anzalnā 'alaikal-kitāba yutlā 'alaihim, inna fī żālika laraḥmataw wa żikrā liqaumiy yu`minụn [51] Apakah tidak cukup bagi mereka bahwa Kami telah menurunkan kepadamu Kitab Al-Qur'an yang dibacakan kepada mereka? Sungguh, dalam Al-Qur'an itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. قُلْ كَفَىٰ بِٱللَّهِ بَيْنِى وَبَيْنَكُمْ شَهِيدًاۖ يَعْلَمُ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلْأَرْضِۗ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱلْبَـٰطِلِ وَكَفَرُواْ بِٱللَّهِ أُوْلَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلْخَـٰسِرُونَ qul kafā billāhi bainī wa bainakum syahīdā, ya'lamu mā fis-samāwāti wal-arḍ, wallażīna āmanụ bil-bāṭili wa kafarụ billāhi ulā`ika humul-khāsirụn [52] Katakanlah Muhammad, ”Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi. Dan orang yang percaya kepada yang batil dan ingkar kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang rugi.” وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِٱلْعَذَابِۚ وَلَوْلَآ أَجَلٌ مُّسَمًّى لَّجَآءَهُمُ ٱلْعَذَابُ وَلَيَأْتِيَنَّهُم بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ wa yasta'jilụnaka bil-'ażāb, walau lā ajalum musammal lajā`ahumul-'ażāb, wa laya`tiyannahum bagtataw wa hum lā yasy'urụn [53] Dan mereka meminta kepadamu agar segera diturunkan azab. Kalau bukan karena waktunya yang telah ditetapkan, niscaya datang azab kepada mereka, dan azab itu pasti akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, sedang mereka tidak menyadarinya. يَسْتَعْجِلُونَكَ بِٱلْعَذَابِ وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيطَةُۢ بِٱلْكَـٰفِرِينَ yasta'jilụnaka bil-'ażāb, wa inna jahannama lamuḥīṭatum bil-kāfirīn [54] Mereka meminta kepadamu agar segera diturunkan azab. Dan sesungguhnya neraka Jahanam itu pasti meliputi orang-orang kafir, يَوْمَ يَغْشَـٰهُمُ ٱلْعَذَابُ مِن فَوْقِهِمْ وَمِن تَحْتِ أَرْجُلِهِمْ وَيَقُولُ ذُوقُواْ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ yauma yagsyāhumul-'ażābu min fauqihim wa min taḥti arjulihim wa yaqụlu żụqụ mā kuntum ta'malụn [55] pada hari ketika azab menutup mereka dari atas dan dari bawah kaki mereka dan Allah berkata kepada mereka, ”Rasakanlah balasan dari apa yang telah kamu kerjakan!” يَـٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّ أَرْضِى وَٲسِعَةٌ فَإِيَّـٰىَ فَٱعْبُدُونِ yā 'ibādiyallażīna āmanū inna arḍī wāsi'atun fa iyyāya fa'budụn [56] Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Sungguh, bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku saja. كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ kullu nafsin żā`iqatul-maụt, ṡumma ilainā turja'ụn [57] Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan. وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ لَنُبَوِّئَنَّهُم مِّنَ ٱلْجَنَّةِ غُرَفًا تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَاۚ نِعْمَ أَجْرُ ٱلْعَـٰمِلِينَ wallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti lanubawwi`annahum minal-jannati gurafan tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā, ni'ma ajrul-'āmilīn [58] Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, sungguh, mereka akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang yang berbuat kebajikan, ٱلَّذِينَ صَبَرُواْ وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ allażīna ṣabarụ wa 'alā rabbihim yatawakkalụn [59] yaitu orang-orang yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhannya. وَكَأَيِّن مِّن دَآبَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَا ٱللَّهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ wa ka`ayyim min dābbatil lā taḥmilu rizqahallāhu yarzuquhā wa iyyākum wa huwas-samī'ul-'alīm [60] Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak dapat membawa mengurus rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلْأَرْضَ وَسَخَّرَ ٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُۖ فَأَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ wa la`in sa`altahum man khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa sakhkharasy-syamsa wal-qamara layaqụlunnallāh, fa annā yu`fakụn [61] Dan jika engkau bertanya kepada mereka, ”Siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Pasti mereka akan menjawab, ”Allah.” Maka mengapa mereka bisa dipalingkan dari kebenaran. ٱللَّهُ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ وَيَقْدِرُ لَهُۥٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ allāhu yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u min 'ibādihī wa yaqdiru lah, innallāha bikulli syai`in 'alīm [62] Allah melapangkan rezeki bagi orang yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan Dia pula yang membatasi baginya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّن نَّزَّلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَحْيَا بِهِ ٱلْأَرْضَ مِنۢ بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُۚ قُلِ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِۚ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ wa la`in sa`altahum man nazzala minas-samā`i mā`an fa aḥyā bihil-arḍa mim ba'di mautihā layaqụlunnallāhu qulil-ḥamdu lillāh, bal akṡaruhum lā ya'qilụn [63] Dan jika kamu bertanya kepada mereka, ”Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu dengan air itu dihidupkannya bumi yang sudah mati?” Pasti mereka akan menjawab, ”Allah.” Katakanlah, ”Segala puji bagi Allah,” tetapi kebanyakan mereka tidak mengerti. وَمَا هَـٰذِهِ ٱلْحَيَوٲةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلْأَخِرَةَ لَهِىَ ٱلْحَيَوَانُۚ لَوْ كَانُواْ يَعْلَمُونَ wa mā hāżihil-ḥayātud-dun-yā illā lahwuw wa la'ib, wa innad-dāral-ākhirata lahiyal-ḥayawān, lau kānụ ya'lamụn [64] Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui. فَإِذَا رَكِبُواْ فِى ٱلْفُلْكِ دَعَوُاْ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ فَلَمَّا نَجَّـٰهُمْ إِلَى ٱلْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ fa iżā rakibụ fil-fulki da'awullāha mukhliṣīna lahud-dīn, fa lammā najjāhum ilal-barri iżā hum yusyrikụn [65] Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh rasa pengabdian ikhlas kepada-Nya, tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, malah mereka kembali mempersekutukan Allah, لِيَكْفُرُواْ بِمَآ ءَاتَيْنَـٰهُمْ وَلِيَتَمَتَّعُواْۖ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ liyakfurụ bimā ātaināhum wa liyatamatta'ụ, fa saufa ya'lamụn [66] biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan silakan mereka hidup bersenang-senang dalam kekafiran. Maka kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatannya. أَوَلَمْ يَرَوْاْ أَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا ءَامِنًا وَيُتَخَطَّفُ ٱلنَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْۚ أَفَبِٱلْبَـٰطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَةِ ٱللَّهِ يَكْفُرُونَ a wa lam yarau annā ja'alnā ḥaraman āminaw wa yutakhaṭṭafun-nāsu min ḥaulihim, a fa bil-bāṭili yu`minụna wa bini'matillāhi yakfurụn [67] Tidakkah mereka memperhatikan, bahwa Kami telah menjadikan negeri mereka tanah suci yang aman, padahal manusia di sekitarnya saling merampok. Mengapa setelah nyata kebenaran mereka masih percaya kepada yang batil dan ingkar kepada nikmat Allah? وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ ٱفْتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِٱلْحَقِّ لَمَّا جَآءَهُۥٓۚ أَلَيْسَ فِى جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْكَـٰفِرِينَ wa man aẓlamu mim maniftarā 'alallāhi każiban au każżaba bil-ḥaqqi lammā jā`ah, a laisa fī jahannama maṡwal lil-kāfirīn [68] Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan kepada Allah atau orang yang mendustakan yang hak ketika yang hak itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahanam ada tempat bagi orang-orang kafir? وَٱلَّذِينَ جَـٰهَدُواْ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلْمُحْسِنِينَ wallażīna jāhadụ fīnā lanahdiyannahum subulanā, wa innallāha lama'al-muḥsinīn [69] Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridaan Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik. Your browser does not support the audio tag.
Surah Info Surah Al-'Ankabut of the Holy Quran reminds the Believers to be strong in their faith and not to give up because of family pressures. We can also read stories of previous Prophets and their followers to show that the path of truth is not an easy path. This path has trials and hardships.
أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ ٱلرِّجَالَ وَتَقْطَعُونَ ٱلسَّبِيلَ وَتَأْتُونَ فِى نَادِيكُمُ ٱلْمُنكَرَ ۖ فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِۦٓ إِلَّآ أَن قَالُوا۟ ٱئْتِنَا بِعَذَابِ ٱللَّهِ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ Arab-Latin A innakum lata`tụnar-rijāla wa taqṭa'ụnas-sabīla wa ta`tụna fī nādīkumul-mungkar, fa mā kāna jawāba qaumihī illā ang qālu`tinā bi'ażābillāhi ing kunta minaṣ-ṣādiqīnArtinya Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan "Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar". Al-'Ankabut 28 ✵ Al-'Ankabut 30 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Berharga Tentang Surat Al-Ankabut Ayat 29 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ankabut Ayat 29 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan kandungan berharga dari ayat ini. Terdokumentasi sekumpulan penjelasan dari kalangan ulama tafsir terhadap makna surat Al-Ankabut ayat 29, antara lain seperti tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia28-29. Dan ingatlah wahai rasul Luth ketika ia berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya kalian benar-benar telah mengerjakan perbuatan yang amat buruk. Tidak ada seorang pun yang mendahului kalian dengan perbuatan itu dari umat-umat sebelumnya. Apakah pantas kalian mendatangi sesama lelaki melalui dubur-duubur mereka dan kalian menghambat perjalanan orang-orang musafir dengan perbuatan keji kalian tersebut, serta melakukan perbuatan-perbuatan mungkar di tempat-tempat perkumpulan kalian seperti mengolok-olok manusia, melempari orang yang melintas dan mengganggu mereka dengan ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan yang tidak sopan?” dalam ayat ini terdapat pemberitahuan tidak bolehnya orang-orang berkumpul-kumpul dalam kemungkaran yang dilarang oleh Allah dan RasulNya. Maka tidak ada jawaban dari kaum Luth kepadanya selain berkata, “Datangkanlah kepada kami siksaan Allah bila kamu termasuk orang-orang yang jujur dalam perkataan yang kamu ucapkan lagi dapat mewujudkan apa yang kamu ancamkan itu.”📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram29. Sungguh patutkah kalian mendatangi laki-laki pada duburnya untuk memuaskan syahwat kalian, dan kalian merampok para musafir sehingga mereka tidak bisa melewati kalian karena khawatir atas pebuatan keji yang kalian lakukan, sementara kalian di dalam perkumpulan-perkumpulan kalian melakukan perbuatan mungkar seperti telanjang, mengganggu dengan ucapan dan tindakan terhadap orang yang melalui daerah kalian? Maka jawaban kaumnya kepadanya setelah dilarang dari perbuatan mungkar itu tidak lain hanyalah, “Datangkan siksa Allah yang telah kamu ancamkan kepada kami jika kamu benar atas apa yang kamu yakini.”📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah29. Dan Luth menegaskan pengingkarannya terhadap kaumnya atas banyaknya dosa yang mereka lakukan; mereka berhubungan intim dengan sesama lelaki melalui dubur mereka, menghalangi orang-orang yang akan melewati jalan, sebagian mereka rampas hartanya dan sebagian yang lain mereka paksa untuk berbuat keji dengan mereka; dan mereka menjadikan tempat berkumpul sebagai perkumpulan untuk menyebarkan dan menghiasi perbuatan keji mereka. Akan tetapi mereka enggan mengambil manfaat dari nasehat dan celaan serta peringatan dari siksaan Allah; mereka menjawab perkataan Luth dengan olokan “Dimana azab Allah yang kamu ancamkan kepada kami? Jika kamu orang yang benar maka datangkanlah azab itu.”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah29. أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki Yakni berbuat keji dengan mereka. وَتَقْطَعُونَ السَّبِيلَdan menjadi begal Terdapat pendapat mengatakan bahwa mereka berbuat keji dengan para musafir yang melewati kota mereka, mereka mencegah orang lain melewati negeri mereka untuk tujuan ini. Pendapat lain mengatakan bahwa mereka mencegah orang lain melewati negeri mereka untuk membunuh dan merampas hartanya. وَتَأْتُونَ فِى نَادِيكُمُ الْمُنكَرَ ۖ dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Terdapat pendapt mengatakan bahwa mereka melempari orang lain dengan batu-batu kecil dan mengolok-olok orang asing. Pendapat lain mengatakan bahwa mereka kentut di tempat pertemuan mereka. Pendapat lain mengatakan bahwa mereka berbuat keji dengan para lelaki di tempat pertemuan mereka, sedangkan orang lain melihat perbuatan mereka itu. Dan masih ada pendapat lainnya selain yang telah disebutkan. فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِۦٓ إِلَّآ أَن قَالُوا۟ ائْتِنَا بِعَذَابِ اللهِ إِن كُنتَ مِنَ الصّٰدِقِينَMaka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan “Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar” Yakni mereka tidak menjawab kecuali dengan jawaban ini, yang menunjukkan pendustaan dan kedurhakaan mereka.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah29. Apakah kalian Istifham yang digunakan untuk mengejek berlaku homo dengan para lelaki, menyamun para musafir dengan menyakiti dan mengambil harta mereka serta berbuat keji kepada, dan mendatangi tempat-tempat berkumpul kalian untuk melakukan sesuatu yang mengingkari syari’at, akal, dan kebiasaan normal seperti praktek homo seksual dan berbagai macam kekejian baik dalam perkataan maupun perbuatan. Tidaklah jawaban kaum Luth kecuali berkata dengan mengejek “Datangkanlah kepada Kami azab Allah, jika kamu benar dalam ancaman yang kamu berikan kepada kami” Dengan ucapan ini mereka kembali ingkar dan keras kepala📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H28-29. Lalu Allah mengirim Luth kepada kaumnya. Mereka di samping berbuat syirik juga melakukan perbuatan keji terhadap kaum lelaki homoseks, merampok dan melakukan berbagai kemungkaran di majelis-majelis mereka. Lalu Luth memberi mereka nasihat agar tidak melakukan hal-hal tersebut, dan dia pun menjelaskan kepada mereka tentang keburukannya dan dampak buruk yang sangat besar yang akan ditimbulkannya. Namun mereka tidak peduli dan tidak juga mengambil pelajaran. “Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan, Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Ankabut ayat 29 Allah menjelaskan bahwasanya mereka kaum Luth berbuat kekejian yang besar, mereka mendatangi laki-laki di dubur-dubur mereka, mereka juga mencegah para musafir yang lewat di negeri mereka dan mereka melakukan perbuatan keji terhadap mereka. Mereka mencegah para musafir yang lewat karena sebab perbuatan mereka yang keji, mereka mendatangi para musafir tersebut berkelompok dan mengajak mereka untuk berbuat keji.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, ahli tafsir mengartikan menyamun di sini dengan melakukan perbuatan keji terhadap orang-orang yang lewat dalam perjalanan, karena sebagian besar mereka melakukan homoseksual dengan tamu-tamu yang datang ke kampung mereka. Ada pula yang mengartikan dengan merusak jalan keturunan karena berbuat homoseksual itu, ada ada pula yang menafsirkan, dengan menghadang orang-orang yang lewat lalu membunuh dan merampas harta mereka. Bahwa perbuatan itu keji dan bahwa azab akan turun menimpa pelakunya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ankabut Ayat dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikianlah variasi penjabaran dari banyak pakar tafsir mengenai kandungan dan arti surat Al-Ankabut ayat 29 arab-latin dan artinya, moga-moga memberi kebaikan untuk kita semua. Bantu usaha kami dengan memberikan hyperlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Halaman Cukup Banyak Dikaji Terdapat ratusan materi yang cukup banyak dikaji, seperti surat/ayat Al-Ahzab 21, Al-Baqarah 30, Al-Infithar, Al-Baqarah 2, Al-Jumu’ah 9, Al-Isra 23-24. Juga Al-Isra 1, Ali Imran 134, Al-Baqarah 186, Ar-Ra’d, Ali Imran 133, Az-Zariyat 56. Al-Ahzab 21Al-Baqarah 30Al-InfitharAl-Baqarah 2Al-Jumu’ah 9Al-Isra 23-24Al-Isra 1Ali Imran 134Al-Baqarah 186Ar-Ra’dAli Imran 133Az-Zariyat 56 Pencarian setiap manusia ada malaikat yang mengawasi. hal ini terdapat dalam…, at tin surat ke, yauma idzin artinya, al imran ayat 150, al kafirun terjemahan Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID rMMt4ko51KU59xk6jTt3CrsR8d83cxXgAOQjMC5wF3GbbWIsJUPEtA==
وَكَأَيِّن مِّن دَآبَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَا ٱللَّهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ ۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ Arab-Latin Wa ka`ayyim min dābbatil lā taḥmilu rizqahallāhu yarzuquhā wa iyyākum wa huwas-samī'ul-'alīmArtinya Dan berapa banyak binatang yang tidak dapat membawa mengurus rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Al-'Ankabut 59 ✵ Al-'Ankabut 61 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Menarik Berkaitan Dengan Surat Al-Ankabut Ayat 60 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ankabut Ayat 60 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa kandungan menarik dari ayat ini. Terdapat beberapa penjabaran dari banyak ulama tafsir berkaitan kandungan surat Al-Ankabut ayat 60, di antaranya sebagaimana berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan berapa banyak binatang yang tidak menyimpan bekal makanannya untuk keesokan harinya, sebagaimana yang dilakukan oleh keturunan Adam. Allah yang memberikan rizki kepada binatang-binatang itu dan kepada kalian. Dia Maha Mendengar ucapan-ucapan kalian, lagi Maha Mengetahui perbuatan-perbuatan kalian dan pikiran-pikiran yang terlintas di hati kalian.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram60. Setiap hewan melata -meski banyak jumlahnya- hingga tidak bisa mengumpulkan rezekinya serta memikulnya, Allah lah yang memberinya rezeki dan memberi rezeki kepada kalian. Maka tidak ada alasan bagi kalian untuk tidak berhijrah karena khawatir kelaparan, dan Dia Maha Mendengar ucapan-ucapan kalian dan Maha Mengetahui segela niat dan amal perbuatan kalian, tidak ada sedikitpun dari hal itu yang luput dari-Nya, dan Dia akan memberi balasan untuk kalian.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah60. Banyak sekali makhluk di muka bumi yang tidak memiliki kemampuan untuk mengumpulkan, mendapatkan, dan membawa rezekinya melainkan sekedar rezeki yang telah Allah tetapkan baginya. Dengan kelemahan makhluk itu hanya Allah yang mampu menyiapkan dan memudahkan rezeki baginya; Allah memberi rezeki kepada setiap makhluk sesuai dengan kemaslahatan baginya. Allah Maha Mendengar segala perkataan, dan Maha Mengetahui segala perbuatan dan kejadian. Umar bin Khattab berkata, Rasulullah bersabda “Seandainya kalian sungguh-sungguh bertawakal kepada Allah, maka sungguh Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Allah memberi rezeki kepada seekor burung yang pergi dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang “ Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dalam as-Sunan 3/573 no. 2344 -kitab zuhud, bab bertawakkal kepada Allah. Dan diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam al-Musnad 1/30. Dishahihkan oleh Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak 4/318, dan al-Albani dalam as-Silsilah as-Shahihah no. 310.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah60. وَكَأَيِّن مِّن دَآبَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَا اللهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ ۚ Dan berapa banyak binatang yang tidak dapat membawa mengurus rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu Makna ayat ini adalah dan di dunia terdapat banyak hewan yang tidak mampu memikul rezekinya atau menyimpan rezekinya karena ia sangat lemah, namun Allah-lah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepada kalian dari karunia-Nya. Lalu mengapa kalian tidak bertawakkal kepada Allah yang Maha Kuat dan Maha Kuasa dalam mencari penghidupan sebagaimana tawakkal hewan-hewan yang lemah itu kepada Allah. Ayat ini mengandung peneguhan hati bagi orang yang hendak berhijrah yang masih ragu karena takut terhadap kemiskinan.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah60. Berapa banyak hewan melata min untuk menjelaskan jenis sesuatu yang banyak di susunan sebelumnya, yaitu banyak hewan melata yang tidak mampu memikul dan melindungi beban rejekinya karena lemah. Allah memberi mereka dan kalian rejeki dengan memudahkan sebab-sebab pendapatan rejeki dan kehidupan. Dia Maha Mendengar ucapan-ucapan kalian dan Maha Mengetahui keadaan-keadaan dan rahasia-rahasia kalian. Ayat ini diturunkan saat Nabi meminta sahabat-sahabatnya untuk berhijrah ke Madinah lalu mereka berkata “Di sana Kami tidak memiliki rumah dan bangunan. Tidak ada pula orang yang memberi makan dan memberi minum kami.” Kemudian turunlah ayat ini📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H60. Allah sang Pencipta telah menjamin rizki seluruh makhluk, yang kuat maupun mereka yang lemah. Betapa banyak “binatang melata,” di muka bumi ini yang lemah kekuatannya, rendah akalnya, “yang tidak dapat membawa mengurus rizkinya sendiri,” dan tidak pula dapat menyimpannya, bahkan ia tetap senantiasa tidak dapat membawa rizkinya sedikitpun, namun Allah terus menyediakan rizki untuknya pada setiap saat sesuai dengan waktunya. “Allah-lah yang memberi rizki kepadanya dan kepadamu,” jadi kalian semua menjadi tanggungan Allah yang mengatur rizki kalian, sebagaimana Dia telah menciptakan dan mengurusi kalian. “dan Dia MahaMendengar lagi MahaMengetahui,” maka tidak ada sesuatupun yang tersembunyi dariNya, tidak akan ada binatang melatapun yang binasa karena keadaannya tersembunyi dariNya, sebagaimana Allah tegaskan, “dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rizkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam kitab yang nyata lauh mahfudzh.” hud6Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Ankabut ayat 60 Ketahuilah wahai manusia, berapa banyak dari hewan yang melata yang lemah di bumi, yang mereka tidak dapat mencari rezeki dan juga tidak dapat menyimpan; Allah cukupkan rezeki mereka, dengan dipertemukan rezeki tersebut dengan mereka ?! Sebagaimana Allah cukupkan rezeki kalian, maka tidak ada yang menghalangi kalian dari hijrah karena sebab kalian takut faqir dan hilang harta, karena sungguh Allah telah mencukupi rezeki kalian dan rezeki seluruh makhluk-Nya. Sesungguhnya Allah maha mendengar perkataan-perkataan kalian, tidak tersembunyi bagi-Nya sesuatu apapun, Dialah yang maha mengetahui niat-niat kalian dan kondisi kalian, dan apa yang ada dalam dada-dada kalian.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, lemahnya. Wahai orang-orang yang berhijrah! Meskipun kamu tidak membawa bekal setelah berusaha membawanya. Kamu semua adalah tanggungan Allah, rezekimu diurus-Nya sebagaimana Dia yang menciptakan kamu dan mengaturmu.. Oleh karena itu, tidak ada satu pun yang samar bagi-Nya, dan tidak ada satu pun makhluk yang binasa karena tidak mendapatkan rezeki disebabkan samar oleh-Nya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ankabut Ayat 60Sebagian kaum muslim merasa berat untuk berhijrah karena khawatir akan kelangsungan hidupnya di tempat yang baru. Karena itu, ayat ini menegaskan bahwa rezeki itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab Allah. Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak dapat membawa dan mengurus rezekinya sendiri. Allah-lah yang memudahkannya dengan memberi rezeki kepadanya dan memudahkan rezeki juga kepadamu, wahai manusia. Dia maha mendengar, maha mengetahui. 61. Usai menjelaskan janji dan ancaman-Nya, Allah kemudian beralih menegaskan bahwa seandainya orang kafir mau menggunakan akal budinya, pasti mereka akan mengakui eksistensi dan keesaan Allah. Dan sungguh, jika engkau bertanya kepada mereka, 'siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan supaya selalu berada di garis edarnya dan tidak saling mendahului'' pasti mereka akan menjawab, 'Allah. ' maka mengapa mereka bisa dipalingkan dari kebenaran, padahal bukti-bukti tentang wujud keesaan Allah sedemikian jelas'.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikianlah sekumpulan penafsiran dari berbagai mufassirun mengenai isi dan arti surat Al-Ankabut ayat 60 arab-latin dan artinya, moga-moga membawa faidah bagi ummat. Bantu usaha kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan Bacaan Terbanyak Dicari Ada banyak halaman yang terbanyak dicari, seperti surat/ayat Al-Baqarah 30, Ali Imran 134, Al-Isra 23-24, Al-Baqarah 186, Ali Imran 133, Az-Zariyat 56. Ada juga Al-Infithar, Al-Isra 1, Al-Jumu’ah 9, Ar-Ra’d, Al-Baqarah 2, Al-Ahzab 21. Al-Baqarah 30Ali Imran 134Al-Isra 23-24Al-Baqarah 186Ali Imran 133Az-Zariyat 56Al-InfitharAl-Isra 1Al-Jumu’ah 9Ar-Ra’dAl-Baqarah 2Al-Ahzab 21 Pencarian surat an nisa ayat 11 beserta artinya, surat an-nahl ayat 49, an anaziat, qs al araf ayat 180, terjemahan an naba Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
surat al ankabut latin