Beliau bertanya kembali kepadanya, ‘Apa yang sudah kamu persiapkan untuk menghadapi Hari Kiamat?’ Lelaki tersebut menjawab, ‘Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.’ Kemudian Rasulullah SAW berkata, ‘Sesungguhnya engkau akan bersama-sama orang yang engkau cintai’,” (Muttafaq ‘alaih). Al-Khaimi menyebutkan, mencintai Rasulullah SAW.
"Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." - Yohanes 15:13 "Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka kau akan mendapat kasih dan penghargaan dan pandangan Allah serta manusia." - Amsal 3:3-4
Seringkali diri ini terasa lemah. Penat dan letih ya Rasulullah. Kaki ini telah gagal untuk terus melangkah. Aku gagal,ya Rasulullah. Disaat diriku mendambakan dirimu bersamaku. Ingin aku adukan padamu kepedihan yang aku rasa. Ingin aku adukan kesakitan yang aku derita. Ingin aku adukan segala-galanya ya Rasulullah. Malu diri ini untuk
Itulah di antara keistimewaan Abul Qosim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seorang muslim punya kewajiban mencintai beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih dari makhluk lainnya. Inilah landasan pokok iman. 1. Engkau Harus Mencintai Nabimu. 2. Semua Cinta Butuh Bukti. 3. Kebalikan dari Cinta.
Dengan membaca Buku Menjadi Sahabat Nabi, Muslim diajak menyegarkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW. Seseorang yang beriman belum tentu dapat merasakan manisnya iman. Perasaan tersebut hanya bisa diperoleh bila ia mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya melebihi cintanya kepada apa pun atau siapapun jua. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Ada tiga
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng.
surat cinta untuk rasul