Ayat 103 لَّا تُدْرِكُهُ ٱلْأَبْصَٰرُ وَهُوَ يُدْرِكُ ٱلْأَبْصَٰرَ ۖ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلْخَبِيرُ Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia +taurat 24 Yunus 101 25 tauhid 26 Ilmu 27 Hadis at taubah ayat 105 28 surat+al-baqarah+ayat+155-157 29 Ibadah 30 zina 31 jus berapa surat al an am ayat 59 32 Hadist+yang+berkaitan+dengan+surah+ali+imran+ayat+159 33 ali imran 31 34 Ikhlas 35 Kitab+injil+alisra 36 Al imran 37 al Al-Qur'an Surat Al-An'am Ayat 103 Al-An'am Ayat ke-103 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia لَا تُدْرِكُهُ الْاَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْاَبْصَارَۚ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ ( الانعام : ١٠٣) lā لَّا (Can) not tidak tud'rikuhu تُدْرِكُهُ grasp Him dapat dicapaiNya l-abṣāru ٱلْأَبْصَٰرُ QuraishShihab, 6/Al-An'am-103: Dia tidak dapat dilihat oleh mata, tetapi Dia mengetahui partikel-partikel kecil mata, dan selain mata. Dia Mahalembut, maka tak ada sesuatu pun yang luput dari pand Al-An'am-103, Surah Binatang Ternak Ayat-103 / Noble Qur'an (Membaca Al Quran di Indonesia, Dengar Quran) Daftar Surah Al-An'am: 103 Al-An'am: 101 1. Al-Fatihah2. Al-Baqarah3. Ali 'Imran4. An-Nisa'5. Al-Ma'idah6. Al-An'am7. Al-A'raf8. Al-Anfal9. At-Taubah10. Yunus11. Hud12. Yusuf13. Ar-Ra'd14. Ibrahim15. Al-Hijr16. An-Nahl17. Al-Isra'18. Al-Kahf19. Maryam20. Thaha21. Al-Anbiya'22. Al-Hajj23. Al-Mu'minun24. An-Nur25. Al-Furqan26. Asy-Syu'ara'27. Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمۡ ۖ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ خَٰلِقُ كُلِّ شَىۡءٍ فَٱعۡبُدُوهُ ۚ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ وَكِيلٌ ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمۡ ۖ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ خَٰلِقُ كُلِّ شَىۡءٍ فَٱعۡبُدُوهُ ۚ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىۡءٍ وَكِيلٌ ذَٰلِكُمُ demikian itulah فَٱعۡبُدُوهُۚ maka sembahlah Dia ذَٰلِكُمُ demikian itulah فَٱعۡبُدُوهُۚ maka sembahlah Dia Terjemahan Itulah Allah Tuhanmu. Tidak ada tuhan selain Dia, pencipta segala sesuatu. Maka, sembahlah Dia. Dialah pemelihara segala sesuatu. Tafsir Demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia esakanlah Dia dan Dia adalah pemelihara segala sesuatu yang memelihara semuanya. Topik 6. QS. Al-An’am Binatang Ternak 165 ayat بَدِيۡعُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ؕ اَنّٰى يَكُوۡنُ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَمۡ تَكُنۡ لَّهٗ صَاحِبَةٌ‌ ؕ وَخَلَقَ كُلَّ شَىۡءٍ‌ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ Badii'us samaawaati wal ardi annnaa yakuunu lahuu waladunw wa lam takul lahuu saahibatunw wa khalaqa kulla shai'in 'Aliim 101. Dia Allah pencipta langit dan bumi. Bagaimana mungkin Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu. ذٰ لِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمۡ‌ۚ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ‌ۚ خَالِقُ كُلِّ شَىۡءٍ فَاعۡبُدُوۡهُ‌ۚ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ وَّكِيۡلٌ Zaalikumul laahu Rabbukum laaa ilaaha illaa huwa khaaliqu kulli shai'in fa'buduuh; wa huwa 'alaa kulli shai'inw Wakiil 102. Itulah Allah, Tuhan kamu; tidak ada tuhan selain Dia; pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; Dialah pemelihara segala sesuatu. لَا تُدۡرِكُهُ الۡاَبۡصَارُ وَهُوَ يُدۡرِكُ الۡاَبۡصَارَ‌ۚ وَهُوَ اللَّطِيۡفُ الۡخَبِيۡرُ Laa tudrikuhul absaaru wa Huwa yudrikul absaara wa huwal Latiiful Khabiir 103. Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu, dan Dialah Yang Mahahalus, Mahateliti. قَدۡ جَآءَكُمۡ بَصَآٮِٕرُ مِنۡ رَّبِّكُمۡ‌ۚ فَمَنۡ اَبۡصَرَ فَلِنَفۡسِهٖ‌ ۚ وَمَنۡ عَمِىَ فَعَلَيۡهَا‌ ؕ وَمَاۤ اَنَا عَلَيۡكُمۡ بِحَفِيۡظٍ Qad jaaa'akum basaaa'iru mir Rabbikum faman absara falinafsihii wa man 'amiya fa'alaihaa; wa maaa ana 'alaikum bihafiiz 104. Sungguh, bukti-bukti yang nyata telah datang dari Tuhanmu. Barangsiapa melihat kebenaran itu, maka manfaatnya bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta tidak melihat kebenaran itu, maka dialah yang rugi. Dan aku Muhammad bukanlah penjaga-mu. وَكَذٰلِكَ نُصَرِّفُ الۡاٰيٰتِ وَلِيَقُوۡلُوۡا دَرَسۡتَ وَلِنُبَيِّنَهٗ لِقَوۡمٍ يَّعۡلَمُوۡنَ Wa kazaalika nusarriful Aayaati wa liyaquuluu darasta wa linubaiyinahuu liqawminy ya'lamuun 105. Dan demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang ayat-ayat Kami agar orang-orang musyrik mengatakan, "Engkau telah mempelajari ayat-ayat itu dari Ahli Kitab," dan agar Kami menjelaskan Al-Qur'an itu kepada orang-orang yang mengetahui. اِتَّبِعۡ مَاۤ اُوۡحِىَ اِلَيۡكَ مِنۡ رَّبِّكَ‌‌ۚ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ‌ۚ وَاَعۡرِضۡ عَنِ الۡمُشۡرِكِيۡنَ ittabi' maaa uuhiya ilaika mir Rabbika laaa ilaaha illaa Huwa wa a'rid 'anil mushrikiin 106. Ikutilah apa yang telah diwahyukan Tuhanmu kepadamu Muhammad; tidak ada tuhan selain Dia; dan berpalinglah dari orang-orang musyrik. وَلَوۡ شَآءَ اللّٰهُ مَاۤ اَشۡرَكُوۡا ‌ؕ وَمَا جَعَلۡنٰكَ عَلَيۡهِمۡ حَفِيۡظًا‌ ۚ وَمَاۤ اَنۡتَ عَلَيۡهِمۡ بِوَكِيۡلٍ Wa law shaaa'al laahu maaa ashrakuu; wa maa ja'alnaaka 'alaihim hafiizanw wa maaa anta 'alaihim biwakiil 107. Dan sekiranya Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mempersekutukan-Nya. Dan Kami tidak menjadikan engkau penjaga mereka; dan engkau bukan pula pemelihara mereka. وَلَا تَسُبُّوا الَّذِيۡنَ يَدۡعُوۡنَ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ فَيَسُبُّوا اللّٰهَ عَدۡوًاۢ بِغَيۡرِ عِلۡمٍ ‌ؕ كَذٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ اُمَّةٍ عَمَلَهُمۡ ۖ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمۡ مَّرۡجِعُهُمۡ فَيُنَبِّئُهُمۡ بِمَا كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ Wa laa tasubbul laziina yad'uuna min duunil laahi fa yasubbul laaha 'adwam bighairi 'ilm; kazaalika zaiyannaa likulli ummatin 'amalahum summa ilaa Rabbihim marji'uhum fa yunabbi'uhum bimaa kaanuuya'maluun 108. Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. وَاَقۡسَمُوۡا بِاللّٰهِ جَهۡدَ اَيۡمَانِهِمۡ لَٮِٕنۡ جَآءَتۡهُمۡ اٰيَةٌ لَّيُؤۡمِنُنَّ بِهَا‌ ؕ قُلۡ اِنَّمَا الۡاٰيٰتُ عِنۡدَ اللّٰهِ‌ وَمَا يُشۡعِرُكُمۙۡ اَنَّهَاۤ اِذَا جَآءَتۡ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ Wa aqsamuu billaahi jahda aimaanihim la'in jaaa'at hum Aayatul la yu'minunna bihaa; qul innamal Aayaatu 'indal laahi wa maa yush'irukum annahaaa izaa jaaa'at laa yu'minuun 109. Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan segala kesungguhan, bahwa jika datang suatu mukjizat kepada mereka, pastilah mereka akan beriman kepada-Nya. Katakanlah, "Mukjizat-mukjizat itu hanya ada pada sisi Allah." Dan tahukah kamu, bahwa apabila mukjizat ayat-ayat datang, mereka tidak juga akan beriman. وَنُقَلِّبُ اَفۡـــِٕدَتَهُمۡ وَاَبۡصَارَهُمۡ كَمَا لَمۡ يُؤۡمِنُوۡا بِهٖۤ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّنَذَرُهُمۡ فِىۡ طُغۡيَانِهِمۡ يَعۡمَهُوۡنَ Wa nuqallibu af'idatahum wa absaarahum kamaa lam yu'minuu bihiii awwala marratinw wa wa nazaruhum fii tughyaanihim ya'mahuun 110. Dan begitu pula Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti pertama kali mereka tidak beriman kepadanya Al-Qur'an, dan Kami biarkan mereka bingung dalam kesesatan. وَلَوۡ اَنَّـنَا نَزَّلۡنَاۤ اِلَيۡهِمُ الۡمَلٰٓٮِٕكَةَ وَكَلَّمَهُمُ الۡمَوۡتٰى وَ حَشَرۡنَا عَلَيۡهِمۡ كُلَّ شَىۡءٍ قُبُلًا مَّا كَانُوۡا لِيُؤۡمِنُوۡۤا اِلَّاۤ اَنۡ يَّشَآءَ اللّٰهُ وَلٰـكِنَّ اَكۡثَرَهُمۡ يَجۡهَلُوۡنَ Wa law annanaa nazzal naaa ilaihimul malaaa'ikata wa kallamahumul mawtaa wa hasharnaa 'alaihim kulla shai'in qubulam maa kaanuu liyu'minuuu illaaa ai yashaaa'al laahu wa laakinna aksarahum yajhaluun 111. Dan sekalipun Kami benar-benar menurunkan malaikat kepada mereka, dan orang yang telah mati berbicara dengan mereka dan Kami kumpulkan pula di hadapan mereka segala sesuatu yang mereka inginkan, mereka tidak juga akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki. Tapi kebanyakan mereka tidak mengetahui arti kebenaran. وَكَذٰلِكَ جَعَلۡنَا لِكُلِّ نَبِىٍّ عَدُوًّا شَيٰطِيۡنَ الۡاِنۡسِ وَالۡجِنِّ يُوۡحِىۡ بَعۡضُهُمۡ اِلٰى بَعۡضٍ زُخۡرُفَ الۡقَوۡلِ غُرُوۡرًا‌ ؕ وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوۡهُ‌ فَذَرۡهُمۡ وَمَا يَفۡتَرُوۡنَ Wa kazaalika ja'alnaa likulli nabiyyin 'aduwwan Shayaatiinal insi waljinni yuuhii ba'duhum ilaa ba'din zukhrufal qawli ghuruuraa; wa law shaaa'a Rabbuka maa fa'aluuhu fazarhum wa maa yaftaruun 112. Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan. Dan kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak akan melakukannya, maka biarkanlah mereka bersama apa kebohongan yang mereka ada-adakan. وَلِتَصۡغٰٓى اِلَيۡهِ اَفۡـِٕدَةُ الَّذِيۡنَ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ بِالۡاٰخِرَةِ وَلِيَرۡضَوۡهُ وَلِيَقۡتَرِفُوۡا مَا هُمۡ مُّقۡتَرِفُوۡنَ Wa litasghaaa ilaihi af'idatul laziina laa yu'minuuna bil Aakhirati wa liyardawhu wa liyaqtarifuu maa hum muqtarifuun 113. Dan agar hati kecil orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, tertarik kepada bisikan itu, dan menyenanginya, dan agar mereka melakukan apa yang biasa mereka lakukan. اَفَغَيۡرَ اللّٰهِ اَبۡتَغِىۡ حَكَمًا وَّهُوَ الَّذِىۡۤ اَنۡزَلَ اِلَيۡكُمُ الۡـكِتٰبَ مُفَصَّلاً‌ ؕ وَالَّذِيۡنَ اٰتَيۡنٰهُمُ الۡـكِتٰبَ يَعۡلَمُوۡنَ اَنَّهٗ مُنَزَّلٌ مِّنۡ رَّبِّكَ بِالۡحَـقِّ‌ فَلَا تَكُوۡنَنَّ مِنَ الۡمُمۡتَرِيۡنَ Afaghairal laahi abtaghii hakamanw wa Huwal lazii anzala ilaikumul Kitaaba mufassalaa; wallaziina atai naahumul Kitaaba ya'lamuuna annahuu munazzalum mir Rabbika bilhaqqi falaa takuunanna minal mumtariin 114. Pantaskah aku mencari hakim selain Allah, padahal Dialah yang menurunkan Kitab Al-Qur'an kepadamu secara rinci? Orang-orang yang telah Kami beri kitab mengetahui benar bahwa Al-Qur'an itu diturunkan dari Tuhanmu dengan benar. Maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu. وَتَمَّتۡ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدۡقًا وَّعَدۡلاً ؕ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمٰتِهٖ‌ ۚ وَهُوَ السَّمِيۡعُ الۡعَلِيۡمُ Wa tammat Kalimatu Rabbika sidqanw wa 'adlaa; laa mubaddila li Kalimaatih; wa Huwas Samii'ul 'Aliim 115. Dan telah sempurna firman Tuhanmu Al-Qur'an dengan benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah firman-Nya. Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. وَاِنۡ تُطِعۡ اَكۡثَرَ مَنۡ فِى الۡاَرۡضِ يُضِلُّوۡكَ عَنۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ‌ؕ اِنۡ يَّتَّبِعُوۡنَ اِلَّا الظَّنَّ وَاِنۡ هُمۡ اِلَّا يَخۡرُصُوۡنَ‏ Wa in tuti' aksara man fil ardi yudilluuka 'an sabiilil laah; iny yattabi'uuna illaz zanna wa in hum illaa yakhrusuun 116. Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan. اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعۡلَمُ مَنۡ يَّضِلُّ عَنۡ سَبِيۡلِهٖ‌ۚ وَهُوَ اَعۡلَمُ بِالۡمُهۡتَدِيۡنَ Inna rabbaka Huwa a'lamu mai yadillu 'an sabiilihii wa Huwa a'lamu bilmuhtadiin 117. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. فَـكُلُوۡا مِمَّا ذُكِرَ اسۡمُ اللّٰهِ عَلَيۡهِ اِنۡ كُنۡتُمۡ بِاٰيٰتِهٖ مُؤۡمِنِيۡنَ‏ Fakuluu mimmmaa zukirasmul laahi 'alaihi in kuntum bi Aayaatihii mu'miniin 118. Maka makanlah dari apa daging hewan yang ketika disembelih disebut nama Allah, jika kamu beriman kepada ayat-ayat-Nya. وَمَا لَـكُمۡ اَلَّا تَاۡكُلُوۡا مِمَّا ذُكِرَ اسۡمُ اللّٰهِ عَلَيۡهِ وَقَدۡ فَصَّلَ لَـكُمۡ مَّا حَرَّمَ عَلَيۡكُمۡ اِلَّا مَا اضۡطُرِرۡتُمۡ اِلَيۡهِؕ وَاِنَّ كَثِيۡرًا لَّيُضِلُّوۡنَ بِاَهۡوَآٮِٕهِمۡ بِغَيۡرِ عِلۡمٍ‌ؕ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعۡلَمُ بِالۡمُعۡتَدِيۡنَ Wa maa lakum allaa taakuluu mimmaa zukirasmul laahi 'alaihi wa qad fassala lakum maa harrama 'alaikum illaa mad turirtum ilaih; wa inna kasiiral la yudilluuna bi ahwaaa'ihim bighairi 'ilm; inna Rabbaka Huwa a'lamu bilmu'tadiin 119. Dan mengapa kamu tidak mau memakan dari apa daging hewan yang ketika disembelih disebut nama Allah, padahal Allah telah menjelaskan kepadamu apa yang diharamkan-Nya kepadamu, kecuali jika kamu dalam keadaan terpaksa. Dan sungguh, banyak yang menyesatkan orang dengan keinginannya tanpa dasar pengetahuan. Tuhanmu lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas. وَذَرُوۡا ظَاهِرَ الۡاِثۡمِ وَبَاطِنَهٗ‌ؕ اِنَّ الَّذِيۡنَ یَکْسِبُوۡنَ الۡاِثۡمَ سَيُجۡزَوۡنَ بِمَا كَانُوۡا يَقۡتَرِفُوۡنَ Wa zaruu zaahiral ismi wa baatinah; innal laziina yaksibuunal ismaa sa yujzawna bimaa kaanuu yaqtarifuun 120. Dan tinggalkanlah dosa yang terlihat ataupun yang tersembunyi. Sungguh, orang-orang yang mengerjakan perbuatan dosa kelak akan diberi balasan sesuai dengan apa yang mereka kerjakan. ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمْ ۖ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ خَٰلِقُ كُلِّ شَىْءٍ فَٱعْبُدُوهُ ۚ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ وَكِيلٌ Arab-Latin żālikumullāhu rabbukum, lā ilāha illā huw, khāliqu kulli syai`in fa'budụh, wa huwa 'alā kulli syai`iw wakīlArtinya Yang memiliki sifat-sifat yang demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu. Al-An'am 101 ✵ Al-An'am 103 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Penting Berkaitan Dengan Surat Al-An’am Ayat 102 Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 102 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan tafsir penting dari ayat ini. Didapati kumpulan penjabaran dari berbagai mufassirin berkaitan makna surat Al-An’am ayat 102, antara lain seperti berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaYang memiliki sifat demikian itu wahai kaum musyrikin, adalah tuhan kalian yang Maha agung lagi Maha tinggi , tiada sesembahan yang berhak dibadahi selainNya. Dia sang pencipta segala sesuatu, maka tunduklah kepadaNya dengan ketaatan dan ibadah kepadaNya. Dia Maha pemelihara lagi penjaga segala sesuatu, mengatur urusan-urusan makhlukNya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram102. Żāt yang memiliki sifat-sifat seperti demikian itulah Rabb kalian, wahai manusia. Maka tidak ada tuhan lain selain Dia. Dan tidak ada sembahan yang benar selain Dia. Karena Dia lah Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia saja. Karena hanya Dia lah yang berhak disembah. Dan Dia Maha Menjaga segala sesuatu.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah102. Itulah Allah yang menciptakan langit dan bumi. Dan yang menciptakan segala sesuatu adalah Tuhan kalian, maka sembahlah Dia karena Dia berhak disembah. Dia adalah pemelihara dan penjaga segala sesuatu; Dia mengatur sendiri seluruh alam semesta tanpa memerlukan bantuan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah102. ذٰلِكُمُ اللهُ رَبُّكُمْ ۖ demikian itu ialah Allah Tuhan kamu Yakni yang memiliki sifat-sifat yang mulia seperti disebutkan sebelumnya adalah Tuhan kalian, tidak ada Tuhan bagi kalian selain-Nya, baik itu patung-patung atau berhala-berhala. فَاعْبُدُوهُ ۚ maka sembahlah Dia Yakni maka Dia berhak untuk disembah, dan janganlah menyembah selain-Nya.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah102. Sesungguhnya yang disifati menggunakan sifat-sifat sebelumnya itu adalah Allah, Tuhan kalian yang merupakan satu-satunya Tuhan yang Esa, tiada Tuhan bagi kalian selain Dia. Dialah Dzat yang Maha Menciptakan setiap sesuatu. Jadi Dialah yang berhak untuk disembah, maka sembalah Dia. Dan Dia itu Maha Mengawasi segala sesuatu📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahItulah Allah Tuhan kalian. Tidak ada tuhan selain Dia, pencipta segala sesuatu. Maka sembahlah Dia. Dialah pemelihara segala sesuatuMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H102. Dzat yang menciptakan apa yang diciptakan dan mementukan apa yang dietntukan, “Dia-lah Allah Tuhanmu,” maksudnya, Dzat yang dipertuhankan dan disembah, yang berhak mendapatkan ketundukan dan kecintaan sempurna. Tuhan yang mengurusi seluruh makhluk dengan melimpahkan nikmat-nikmatNya dan menolak seluruh kesuliatn dari mereka. Dia adalah pencipta segala sesuatu yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. “Maka sembahlah Dia.” Maksdunya, jika telah terbukti dengan meyakinkan bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, maka berikan kepadaNya segala bentuk ibadah, ihklaskan ia untukNya, dan maksudkanlah untuk wajahNya, karena ini maksud dari pencipataan manusia, “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” Adz-Dzariyat56. “Dan Dia adalah pemelihara segala sesuatu .” maksudnya, segala sesuatu dibawah pemeliharaan dan pengawasan Allah, baik dari segi penciptaan, panataan, dan pengaturan. Sudah diketahui bahwa perkara yang diatur, kesempurnaanNya kelengkapan dan keserasianNya tergantung kepada keadaan pemeliharanya, dan pemeliharaan Allah terhadap sesuatu tidak seperti pemeliharaan makhluk, karena pemeliharan akhluk adalah pemeliharaan yang bersifat penggantian, dan pelaksanaanNya hanya menginduk kepada pemberi hak pemeliharaan tersebut. Lain halnya dengan Allah Yang Maha Pencipta, pemeliharaNya adalah berasal dari DiriNya sendiri untuk DiriNya, yang mencakup kesempurnaan ilmu, kebaikan pengurusan dan adil. Maka tidak seorang pun yang mungkin mengritik Allah dan tidak mungkin melihat kekurangan tidak juga kelemahan pada makhluk pencitanNya dan tidak pulah ketimpang cacat pada pengaturanNya. Di antara pemeliharan Allah adalah bahwa dia menjelaskan agamanNya dan menjaganya dari perkara-perkara yang bisa menghapus dan merubahnya, dan bahwa Dia-lah yang menjaga orang-orang Mukmin dan memelihara mereka dari perkara-perkara yang merusak iman dan akidahNya.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-An’am ayat 102 Pencipta, Pemberi rezki dan Pengatur alam semesta. Oleh karena itu, arahkanlah ibadah hanya kepada-Nya. Segala sesuatu di bawah pemeliharaan Allah dan pengaturan-Nya, termasuk pemeliharaan-Nya adalah dengan menerangkan agama-Nya, menjaganya dari semua yang dapat menhilangkan dan merubah agama itu, demikian juga Dia memelihara kaum mukmin dari segala yang dapat menyingkirkan iman dan agama mereka.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 102Setelah terbukti bahwa keyakinan mereka itu salah dan sesat, ayat ini sampai kepada kesimpulan bahwa yang memiliki sifat-sifat yang demikian mulia itulah Allah yang maha esa, tuhan pemelihara kamu; tidak ada tuhan yang berhak disembah selain dia; pencipta segala sesuatu, karena itu maka sembahlah dia; dialah pemelihara segala sesuatu. Untuk lebih menguatkan uraian sifat-sifat Allah seperti yang disebut sebelumnya, Allah lalu menyatakan bahwa dia tidak dapat dicapai dalam bentuk apa pun oleh penglihatan mata, sedang dia dapat menjangkau dan melihat dengan sejelas-jelasnya segala penglihatan itu, dan dialah yang mahahalus sehingga tidak dapat dilihat oleh makhluk, lagi mahateliti sehingga dapat melihat segala dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikianlah beragam penjelasan dari berbagai mufassirin terhadap makna dan arti surat Al-An’am ayat 102 arab-latin dan artinya, semoga memberi kebaikan bagi kita semua. Support dakwah kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan Konten Cukup Sering Dilihat Terdapat ratusan konten yang cukup sering dilihat, seperti surat/ayat Luqman 14, Al-An’am, Al-Fajr, Al-Baqarah 185, Ali Imran 190-191, Ar-Ra’d 11. Juga Al-Maidah, Al-Balad, Al-Adiyat, Juz al-Qur’an, Al-Baqarah 153, Al-Insyirah 5-6. Luqman 14Al-An’amAl-FajrAl-Baqarah 185Ali Imran 190-191Ar-Ra’d 11Al-MaidahAl-BaladAl-AdiyatJuz al-Qur’anAl-Baqarah 153Al-Insyirah 5-6 Pencarian inna sholata tanha anil fahsya iwal munkar apakah keutamaan shalat yang dijelaskan pada ayat diatas, arti surat al maidah, surah al ankabut ayat 57, surat yusuf ayat 3 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID DVx7H_mhMg4oy0rIrjV41fNudF3FE7rjbK9aBHlVLVbnkGIkydOeTQ== Tafsir Al-Qur’an Surah Al-An’am Binatang Ternak Surah Makkiyyah; surah ke 6 165 ayat “Yang memiliki sifat-sifat yang demikian itu ialah Allah Rabb kamu; tidak ada Ilah yang berhak diibadahi selain Dia. Pencipta segala sesuatu, maka ibadahilah Dia, dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu. QS. 6102 Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Mahahalus lagi Mahamengetahui. QS. 6103” al-An’aam 102-103 Allah berfirman dzaalikumullaaHu rabbukum “Yang demikian itu adalah Allah, Rabb kamu.” Yaitu, yang menciptakan segala sesuatu, yang tiada beranak dan tidak pula beristeri. Laa ilaaHa illaa Huwa khaaliqu kulli syai-in fa’buduuHu “Tidak ada ilah yang berhak diibadahi] selain Dia, Pencipta segala sesuatu, maka ibadahilah Dia.” Maksudnya, beribadahlah hanya kepada Allah semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, yakinilah keesaan-Nya, dan bahwasanya tidak ada Ilah selain Dia, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, tidak beristeri, serta tidak ada pula yang setara dan yang menandingi-Nya. Wa Huwa alaa kulli syai-iw wakiil “Dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.” Maksudnya, Pemelihara dan Pengawas yang mengatur segala sesuatu selain diri-Nya, memberikan rizki kepada mereka, dan melindungi mereka pada malam dan siang hari. Laa tudrikuHul abshaar “Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata.” Mengenai hal tersebut terdapat beberapa pendapat ulama salaf. Menurut salah satu pendapat, bahwa Allah tidak dapat dijangkau oleh pandangan mata ketika di dunia meskipun tercapai oleh pandangan mata kelak di akhirat. Sebagainana yang disebutkan dalam hadits-hadits mutawatir yang bersumber dari Rasulullah dari berbagai jalan, baik yang ditegaskan dalam kitab-kitab Shahih, Musnad, maupun Sunan, dari `Aisyah ra, ia berkata “Barangsiapa beranggapan bahwa Muhammad melihat Rabbnya, berarti ia telah berdusta.” -Dalam sebuah riwayat disebutkan Berarti ia telah berbuat dusta terhadap Allah.’ Karena sesungguhnya Allah telah berfirman, Dia tidak dapat dicapai penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu.’ Diriwayatkan Ibnu Abi Hatim dan telah ditegaskan dalam kitab shahih dan juga kitab lainnya, dari `Aisyah, dari berbagai jalan. Sedangkan Ibnu `Abbas berpendapat lain, menurut Ibnu `Abbas, kata ru’yah melihat di dalam ayat tersebut bersifat mutlak. Bersumber darinya pula, bahwa Rasulullah melihat Allah dengan hati sebanyak dua kali, dan masalah ini akan dikemukakan dalam penafsiran awal surat an-Najm, insya Allah. Kelompok lain dari kalangan Mu’tazilah berpendapat, bahwa Allah tidak dapat dilihat baik di dunia maupun di akhirat. Dengan demikian, mereka telah bertolak-belakang dengan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Hal itu disebabkan oleh ketidaktahuan mereka terhadap dalil yang telah dimuat di dalam al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw. Adapun dalil dari,al-Qur’an di antaranya adalah, firman Allah Ta’ala yang artinya “Wajah-wajah orang-orang mukmin pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabbnyalah mereka melihat.” QS. Al-Qiyaamah 22-23. Juga firman-Nya mengenai orang-orang kafir, Allah berfirman yang artinya “Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari melihat Rabb mereka.” QS. Al-Muthaffifiin 15. Imam asy-Syafi’i berkata “Ayat ini menunjukkan bahwa orang-orang mukmin tidak terhalang untuk melihat Allah yang Mahasuci lagi Mahatinggi.” Adapun dalam Sunnah, ada beberapa hadits mutawatir, dari Abu Sa’id, Abu Hurairah, Anas bin Malik, Juraij, Shuhaib, Bilal, dan beberapa Sahabat lainnya, dari Nabi saw, bahwa orang-orang mukmin melihat Allah di alam akhirat di halaman rumah dan di taman-taman Surga. Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan mereka, dengan karunia dan kemurahan-Nya, amin. Sedangkan ulama lainnya berpendapat, kata “al-idraaka” lebih khusus daripada kata “ar-ru’yatun” Makna al-Idrak,-Ed. berarti meliputi secara keseluruhan. Lebih lanjut mereka berkata, tidak adanya peliputan itu tidak mengharuskan tidak adanya penglihatan, sebagaimana tidak adanya keseluruhan ilmu tidak mengharuskan tidak adanya ilmu. Allah berfirman yang artinya “Sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya.” QS. Thaahaa 110. Dalam Shahih Muslim disebutkan “Aku tidak dapat menghitung pujian terhadap-Mu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau pujikan terhadap diri-Mu sendiri.” Hal itu tidak mengharuskan tidak adanya pujian bagi-Nya, demikian juga dalam masalah ini. Dalam ash-Shahihain juga ditegaskan, dari Abu Musa al-Asy’ari, yang berstatus sebagai hadits marfu’ “Sesungguhnya Allah tidak tidur dan tidak layak bagi-Nya untuk tidur. Allah merendahkan neraca timbangan dan meninggikannya. Kepada-Nya disampaikan amal perbuatan siang hari sebelum malam, dan amal perbuatan malam dilaporkan sebelum siang hari tiba. Hijab Allah adalah cahaya -atau api-, seandainya Allah menyingkap hijab-Nya, niscaya cahaya wajahnya akan membakar semua makhluk-Nya yang ada yang dicapai oleh penglihatan-Nya.” Firman-Nya wa Huwa yudrikul abshaar “Sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu.” Maksudnya, Allah meliputi keseluruhannya dan mengetahui sepenuhnya, karena Allahlah yang menciptakannya, sebagaimana Allah berfirman yang artinya “Apakah Allah yang menciptaka itu tidak mengetahui yang kamu lahirkan dan rahasiakan, dan Allah Mahahalus lagi Mahamengetahui.” QS. Al-Mulk 14 Terkadang kalimat “pandangan mata” merupakan ungkapan bagi orang yang melihat itu sendiri, sebagaimana yang dikemukakan as-Suddi, mengenai firman-Nya laa yudrikuHul abshaaru wa Huwa yudrikul abshaar “Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu.” Maksudnya, Allah tidak dapat dilihat oleh sesuatu pun, sedang Allah melihat semua makhluk. Mengenai firman-Nya wa Huwal lathiiful khabiir “Dan Dialah yang Mahahalus lagi Mahamengetahui.” Abul `Aliyah mengatakan “Yaitu, Yang Mahalembut untuk mengeluarkan segala sesuatu dan Yang Mahamengetahui tempat masing-masing, wallahu a’lam.” & Tag102-103, 6, agama islam, al-an'am, Al-qur'an, ayat, bahasa indonesia, ibnu katsir, islam, religion, surah, surat, surat al an’am, tafsir, tafsir alquran, tafsir ibnu katsir

surat al an am ayat 102 103