Byfrequenty count we expect your focus keyword to be ayat. Focus keyword. Short and long tail. Short Tail Keywords ayat isi kandungan: long Tail Keywords (2 words) isi kandungan agustus 2022 ali imran imran ayat ayat 3: long Tail Keywords (3 words) ali imran ayat isi kandungan surat imran ayat 3 wib isi kandungan isi kandungan surah surah ali
Setelahmembaca salam bacalah surat yaasin sebanyak tiga kali, dengan ketentuan sebagai berikut. Pada saat kita membaca ayat pertama di ulang sampai 100 kali, dan juga ketika kita sampai pada ayat 58, cara pembacaannya di ulang sampai 333 kali.
ArtiPerkata Surat Ali Imran Ayat 159 Teks Arab Latin Dan Terjemah. Mau Dikumpulin Hari Ini Brainly Co Id. Surat Ali Imran آل عمران merupakan surat madaniyah yang turun setelah Surat Al Anfal. Maka berkat rahmat yang besar dari Allah engkau berlaku 3159. Puasa 9 an nur ayat 2 10 Al ikhlas 11 nikah 12 riba 13 ali imran 104 14 ali
Utamanyabelajar mengenai hukum tajwid dari ayat-ayat Al-Quran. Pada pagi hari ini kita akan mempelajari analisa dari hukum tajwid Surat Al-Anfal ayat 41 lengkap berserta penjelasannya. Belajar mengenai ilmu tajwid amat penting sebab ini berkait terhadap kemampuan seseorang dalam membaca ayat-ayat suci Al-Quran.
1 yas-aluunaka 'ani al-anfaali quli al-anfaalu lillaahi waalrrasuuli faittaquu allaaha wa-ashlihuu dzaata baynikum wa-athii'uu allaaha warasuulahu in kuntum mu/miniina 2. innamaa almu/minuuna alladziina idzaa dzukira allaahu wajilat quluubuhum wa-idzaa tuliyat 'alayhim aayaatuhu zaadat-hum iimaanan wa'alaa rabbihim yatawakkaluuna
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. 8. QS. Al-Anfal Harta Rampasan Perang 75 ayat بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ يَسۡـــَٔلُوۡنَكَ عَنِ الۡاَنۡفَالِ ؕ قُلِ الۡاَنۡفَالُ لِلّٰهِ وَالرَّسُوۡلِ ۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَصۡلِحُوۡا ذَاتَ بَيۡنِكُمۡۖ وَاَطِيۡعُوا اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗۤ اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ Yas'aluunaka 'anil anfaali qulil anfaalu lillaahi war Rasuuli fattaqul laaha wa ahlihuu zaata bainikum wa atii'ul laaha wa Rasuulahuuu in kuntum mu'miniin 1. Mereka menanyakan kepadamu Muhammad tentang pembagian harta rampasan perang. Katakanlah, "Harta rampasan perang itu milik Allah dan Rasul menurut ketentuan Allah dan Rasul-Nya, maka bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu orang-orang yang beriman." اِنَّمَا الۡمُؤۡمِنُوۡنَ الَّذِيۡنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتۡ قُلُوۡبُهُمۡ وَاِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡهِمۡ اٰيٰتُهٗ زَادَتۡهُمۡ اِيۡمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُوۡنَ Innamal mu'minuunal laziina izaa zukiral laahu wajilat quluubuhum wa izaa tuliyat 'alaihim Aayaatuhuu zaadat hum iimaananw wa 'alaa Rabbihim yatawakkaluun 2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah kuat imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, الَّذِيۡنَ يُقِيۡمُوۡنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقۡنٰهُمۡ يُنۡفِقُوۡنَؕ Allaziina yuqiimuunas Salaata wa mimmaa razaqnaahum yunfiquun 3. Yaitu orang-orang yang melaksanakan shalat dan yang menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. اُولٰۤٮِٕكَ هُمُ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ حَقًّا ؕ لَهُمۡ دَرَجٰتٌ عِنۡدَ رَبِّهِمۡ وَمَغۡفِرَةٌ وَّرِزۡقٌ كَرِيۡمٌۚ Ulaaa'ika humul mu'minuuna haqqoo; lahum darajaatun 'inda Rabbihim wa magh firatunw wa rizqun kariim 4. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat tinggi di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki nikmat yang mulia. كَمَاۤ اَخۡرَجَكَ رَبُّكَ مِنۡۢ بَيۡتِكَ بِالۡحَـقِّۖ وَاِنَّ فَرِيۡقًا مِّنَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ لَـكٰرِهُوۡنَۙ Kaamaaa akhrajaka Rabbuka mim baitika bilhaqq; wa inna fariiqam minal mu'miniina lakaarihuun 5. Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan kebenaran, meskipun sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak menyukainya, يُجَادِلُوۡنَكَ فِى الۡحَـقِّ بَعۡدَ مَا تَبَيَّنَ كَاَنَّمَا يُسَاقُوۡنَ اِلَى الۡمَوۡتِ وَهُمۡ يَنۡظُرُوۡنَؕ Yujaadiluunaka fil haqqi ba'da maa tabaiyana kaannamaa yasaaquuna ilal mawti wa hum uanzuruun 6. mereka membantahmu Muhammad tentang kebenaran setelah nyata bahwa mereka pasti menang, seakan-akan mereka dihalau kepada kematian, sedang mereka melihat sebab kematian itu. وَاِذۡ يَعِدُكُمُ اللّٰهُ اِحۡدَى الطَّآٮِٕفَتَيۡنِ اَنَّهَا لَـكُمۡ وَتَوَدُّوۡنَ اَنَّ غَيۡرَ ذَاتِ الشَّوۡكَةِ تَكُوۡنُ لَـكُمۡ وَيُرِيۡدُ اللّٰهُ اَنۡ يُّحِقَّ الۡحَـقَّ بِكَلِمٰتِهٖ وَيَقۡطَعَ دَابِرَ الۡـكٰفِرِيۡنَۙ Wa iz ya'idukumul laahu ihdat taaa'ifataini annahaa lakum wa tawadduuna anna ghaira zaatish shawkati takuunu lakum wa yuriidul laahu ai yuhiqqal haqqa bikalimaatihii wa taqta'a daabiral kaafiriin 7. Dan ingatlah ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan yang kamu hadapi adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah untukmu. Tetapi Allah hendak membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir sampai ke akar-akarnya, لِيُحِقَّ الۡحَـقَّ وَيُبۡطِلَ الۡبَاطِلَ وَلَوۡ كَرِهَ الۡمُجۡرِمُوۡنَۚ Liyuhiqqal haqqa wa tubtilal baatila wa law karihal mujrimuun 8. agar Allah memperkuat yang hak Islam dan menghilangkan yang batil syirik walaupun orang-orang yang berdosa musyrik itu tidak menyukainya. اِذۡ تَسۡتَغِيۡثُوۡنَ رَبَّكُمۡ فَاسۡتَجَابَ لَـكُمۡ اَنِّىۡ مُمِدُّكُمۡ بِاَلۡفٍ مِّنَ الۡمَلٰۤٮِٕكَةِ مُرۡدِفِيۡنَ Iz tastaghiisuuna Rabbakum fastajaaba lakum annii mumiddukum bi alfim minal malaaa'ikati murdifiin 9. Ingatlah, ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, "Sungguh, Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut." وَمَا جَعَلَهُ اللّٰهُ اِلَّا بُشۡرٰى وَلِتَطۡمَٮِٕنَّ بِهٖ قُلُوۡبُكُمۡۚ وَمَا النَّصۡرُ اِلَّا مِنۡ عِنۡدِ اللّٰهِؕ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيۡزٌ حَكِيۡمٌ Wa maa ja'alahul laahu illaa bushraa wa litatma'inna bihii quluubukum; wa man nasru illaa min 'indil laah; innal laaha Aziizun Hakiim 10. Dan tidaklah Allah menjadikannya melainkan sebagai kabar gembira agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana. اِذۡ يُغَشِّيۡكُمُ النُّعَاسَ اَمَنَةً مِّنۡهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيۡكُمۡ مِّنَ السَّمَآءِ مَآءً لِّيُطَهِّرَكُمۡ بِهٖ وَيُذۡهِبَ عَنۡكُمۡ رِجۡزَ الشَّيۡطٰنِ وَلِيَرۡبِطَ عَلٰى قُلُوۡبِكُمۡ وَيُثَبِّتَ بِهِ الۡاَقۡدَامَؕ Iz yughashshiikumun nu'assa amanatam minhu wa yunazzilu 'alaikum minas samaaa'i maaa'al liyutah hirakum bihii wa yuzhiba 'ankum rijzash Shaitaani wa liyarbita 'ala quluubikum wa yusabbita bihil aqdaam 11. Ingatlah, ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk memberi ketenteraman dari-Nya, dan Allah menurunkan air hujan dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu teguh pendirian. اِذۡ يُوۡحِىۡ رَبُّكَ اِلَى الۡمَلٰۤٮِٕكَةِ اَنِّىۡ مَعَكُمۡ فَثَبِّتُوا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا ؕ سَاُلۡقِىۡ فِىۡ قُلُوۡبِ الَّذِيۡنَ كَفَرُوا الرُّعۡبَ فَاضۡرِبُوۡا فَوۡقَ الۡاَعۡنَاقِ وَاضۡرِبُوۡا مِنۡهُمۡ كُلَّ بَنَانٍؕ Iz yuuhii Rabbuka ilal malaaa'ikati annii ma'akum fasabbitul laziina aamanuu; sa ulqii fii quluubil laziina kafarur ru'ba fadribuu fawqal a'naaqi wadribuu minhum kulla banaan 12. Ingatlah, ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah pendirian orang-orang yang telah beriman." Kelak akan Aku berikan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka pukullah di atas leher mereka dan pukullah tiap-tiap ujung jari mereka. ذٰ لِكَ بِاَنَّهُمۡ شَآ قُّوا اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ ۚ وَمَنۡ يُّشَاقِقِ اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ فَاِنَّ اللّٰهَ شَدِيۡدُ الۡعِقَابِ Zaalika bi annahum shaaaqqul laaha wa Rasuulah; wa mai yushaqiqil laaha wa Rasuulahuu fa innal laaha shadiidul 'iqoob 13. Ketentuan yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, sungguh, Allah sangat keras siksa-Nya. ذٰ لِكُمۡ فَذُوۡقُوۡهُ وَاَنَّ لِلۡكٰفِرِيۡنَ عَذَابَ النَّارِ Zaalikum fazuuquuhu wa anna lilkaafiriina 'azaaban Naar 14. Demikianlah hukuman dunia yang ditimpakan atasmu, maka rasakanlah hukuman itu. Sesungguhnya bagi orang-orang kafir ada lagi azab neraka. يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِذَا لَقِيۡتُمُ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا زَحۡفًا فَلَا تُوَلُّوۡهُمُ الۡاَدۡبَارَۚ Yaaa aiyuhal laziina aamanuu izaa laqiitumul laziina kafaruu zahfan falaa tuwalluuhumul adbaar 15. Wahai orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir yang akan menyerangmu, maka janganlah kamu berbalik membelakangi mereka mundur. وَمَنۡ يُّوَلِّهِمۡ يَوۡمَٮِٕذٍ دُبُرَهٗۤ اِلَّا مُتَحَرِّفًا لِّقِتَالٍ اَوۡ مُتَحَيِّزًا اِلٰى فِئَةٍ فَقَدۡ بَآءَ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَمَاۡوٰٮهُ جَهَـنَّمُؕ وَبِئۡسَ الۡمَصِيۡرُ Wa mai yuwallihim yawma'izin duburahuuu illaa mutaharrifal liqitaalin aw mutahaiyizan ilaa fi'atin faqad baaa'a bighadabim minal laahi wa maawaahu Jahannamu wa bi'sal masiir 16. Dan barangsiapa mundur pada waktu itu, kecuali berbelok untuk siasat perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sungguh, orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahanam, seburuk-buruk tempat kembali. فَلَمۡ تَقۡتُلُوۡهُمۡ وَلٰـكِنَّ اللّٰهَ قَتَلَهُمۡۖ وَمَا رَمَيۡتَ اِذۡ رَمَيۡتَ وَ لٰـكِنَّ اللّٰهَ رَمٰى ۚ وَلِيُبۡلِىَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ مِنۡهُ بَلَاۤءً حَسَنًا ؕ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيۡعٌ عَلِيۡمٌ Falam taqtuluuhum wa laakinnal laaha qatalahum; wa maa ramaita iz ramaita wa laakinnal laaha ramaa; wa liyubliyal mu'miniina minhu balaaa'an hasanaa; innal laaha Samii'un Aliim 17. Maka sebenarnya bukan kamu yang membunuh mereka, melainkan Allah yang membunuh mereka, dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar, tetapi Allah yang melempar. Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. ذٰ لِكُمۡ وَاَنَّ اللّٰهَ مُوۡهِنُ كَيۡدِ الۡـكٰفِرِيۡنَ Zaalikum wa annal laaha muuhinu kaidil kaafiriin 18. Demikianlah karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu, dan sungguh, Allah melemahkan tipu daya orang-orang kafir. اِنۡ تَسۡتَفۡتِحُوۡا فَقَدۡ جَآءَكُمُ الۡفَتۡحُۚ وَاِنۡ تَنۡتَهُوۡا فَهُوَ خَيۡرٌ لَّـكُمۡۚ وَ اِنۡ تَعُوۡدُوۡا نَـعُدۡۚ وَلَنۡ تُغۡنِىَ عَنۡكُمۡ فِئَتُكُمۡ شَيۡـًٔـا وَّلَوۡ كَثُرَتۡۙ وَاَنَّ اللّٰهَ مَعَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ In tastaftihuu faqad jaaa'akumul fathu wa in tantahuu fahuwa khairul lakum wa in ta'uuduu na'ud wa lan tughniya 'ankum fi'atukum shai'anw wa law kasurat wa annal laaha ma'al mu'miniin 19. Jika kamu meminta keputusan, maka sesungguhnya keputusan telah datang kepadamu; dan jika kamu berhenti memusuhi Rasul, maka itulah yang lebih baik bagimu; dan jika kamu kembali, niscaya Kami kembali memberi pertolongan; dan pasukanmu tidak akan dapat menolak sesuatu bahaya sedikit pun darimu, biarpun dia jumlahnya pasukan banyak. Sungguh, Allah beserta orang-orang beriman. يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَطِيۡعُوا اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ وَلَا تَوَلَّوۡا عَنۡهُ وَاَنۡـتُمۡ تَسۡمَعُوۡنَ Yaaa aiyuhal laziina aamanuu atii'ul laaha wa Rasuulahuu wa laa tawallaw 'anhu wa antum tasm'uun 20. Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari-Nya, padahal kamu mendengar perintah-perintah-Nya,
Sumber Bimas Islam, Kementerian Agama RI. Selengkapnya Rampasan Perang 75 Ayat ÙÙÙ„Ùمْ تÙقْتÙÙ„ÙوْهÙمْ ÙˆÙلٰكÙÙ†Ù٠اللÙÙ°Ù‡Ù Ù‚ÙØªÙÙ„ÙÙ‡Ùمْۖ ÙˆÙÙ…ÙØ§ رÙÙ…ÙÙŠÙ’ØªÙ Ø§ÙØ°Ù’ رÙÙ…Ùيْت٠وÙلٰكÙÙ†Ù٠اللÙٰه٠رÙمٰىۚ ÙˆÙÙ„ÙÙŠÙØ¨Ù’Ù„ÙÙŠÙ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ¤Ù’Ù…ÙÙ†Ùيْن٠مÙنْه٠بÙÙ„ÙØ§Û¤Ø¡Ù‹ ØÙسÙنًاۗ اÙÙ†Ù٠اللÙٰه٠سÙÙ…Ùيْعٌ عÙÙ„Ùيْمٌ Ù¡Ù§ 8-17 Maka, sebenarnya bukan kamu yang membunuh mereka, melainkan Allah yang membunuh mereka dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar, melainkan Allah yang melempar. Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin dengan kemenangan yang Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Tafsir Apabila kamu telah memenangkan peperangan itu dan berhasil membunuh musuh, maka ketahuilah sesungguhnya itu bukan sematamata karena kekuatan kalian. Allahlah yang memenangkan kalian dan Dialah yang membunuh mereka dengan jalan memberikan kekuatan pada kalian dan meniupkan ke dalam jiwa orang-orang kafir itu rasa takut dan gentar. Maka sebenarnya bukan kamu kaum muslim yang membunuh mereka pada saat Perang Badar, melainkan Allah yang membunuh mereka dengan jalan memberikan kekuatan pada kalian dan meniupkan ke dalam jiwa orang-orang kafir itu rasa takut dan gentar. Dan demikian pula bukan engkau Nabi Muhammad yang melempar batu-batu kecil ketika engkau melempar, tetapi Allah yang melempar dengan menyampaikan lemparanmu itu ke muka orang-orang musyrik, karena akibat dari lemparan itu tidak mungkin terjadi jika yang melakukannya makhluk biasa. Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin yang mantap imannya, dengan kemenangan yang baik. Sungguh, Allah Maha Mendengar doa dan ucapanmu, baik yang disembunyikan maupun yang dinyatakan, Maha Mengetahui apa yang lebih maslahat untuk hamba-Nya.
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْاَنْفَالِۗ قُلِ الْاَنْفَالُ لِلّٰهِ وَالرَّسُوْلِۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَصْلِحُوْا ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖوَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗٓ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ Yas'alūnaka anil-anfāli, qulil-anfālu lillāhi war-rasūli, fattaqullāha wa aṣliḥū żāta bainikum, wa aṭīullāha wa rasūlahū in kuntum mu'minīna. Mereka bertanya kepadamu Nabi Muhammad tentang pembagian harta rampasan perang. Katakanlah, “Harta rampasan perang itu milik Allah dan Rasul menurut ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu orang-orang mukmin.” اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ Innamal-mu'minūnal-lażīna iżā żukirallāhu wajilat qulūbuhum wa iżā tuliyat alaihim āyātuhū zādathum īmānaw wa alā rabbihim yatawakkalūna. Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah mereka yang jika disebut nama Allah, gemetar hatinya dan jika dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah kuat imannya dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakal, الَّذِيْنَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَۗ Al-lażīna yuqīmūnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqūna. yaitu orang-orang yang melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ حَقًّاۗ لَهُمْ دَرَجٰتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌۚ Ulā'ika humul-mu'minūna ḥaqqān, lahum darajātun inda rabbihim wa magfiratuw wa rizqun karīmun. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Bagi mereka derajat tinggi di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki yang mulia. كَمَآ اَخْرَجَكَ رَبُّكَ مِنْۢ بَيْتِكَ بِالْحَقِّۖ وَاِنَّ فَرِيْقًا مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ لَكٰرِهُوْنَ Kamā akhrajaka rabbuka mim baitika bil-ḥaqqi, wa inna farīqam minal-mu'minīna lakārihūna. Peristiwa itu sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan berdasar kebenaran meskipun sesungguhnya sebagian orang-orang yang beriman, itu tidak menyukainya. يُجَادِلُوْنَكَ فِى الْحَقِّ بَعْدَمَا تَبَيَّنَ كَاَنَّمَا يُسَاقُوْنَ اِلَى الْمَوْتِ وَهُمْ يَنْظُرُوْنَ ۗ Yujādilūnaka fil-ḥaqqi bada mā tabayyana ka'annamā yusāqūna ilal-mauti wa hum yanẓurūna. Mereka membantahmu Nabi Muhammad tentang kebenaran Perang Badar setelah nyata bahwa mereka pasti menang seakan-akan mereka dihalau pada kematian dan melihat sebab kematian itu. وَاِذْ يَعِدُكُمُ اللّٰهُ اِحْدَى الطَّاۤىِٕفَتَيْنِ اَنَّهَا لَكُمْ وَتَوَدُّوْنَ اَنَّ غَيْرَ ذَاتِ الشَّوْكَةِ تَكُوْنُ لَكُمْ وَيُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّحِقَّ الْحَقَّ بِكَلِمٰتِهٖ وَيَقْطَعَ دَابِرَ الْكٰفِرِيْنَۙ Wa iż yaidukumullāhu iḥdaṭ-ṭā'ifataini annahā lakum wa tawaddūna anna gaira żātisy-syaukati takūnu lakum wa yurīdullāhu ay yuḥiqqal-ḥaqqa bikalimātihī wa yaqṭaa dābiral-kāfirīna. Ingatlah ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan yang kamu hadapi adalah milikmu, sedangkan kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah milikmu. Akan tetapi, Allah hendak menetapkan yang benar Islam dengan ketentuan-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir sampai ke akar-akarnya لِيُحِقَّ الْحَقَّ وَيُبْطِلَ الْبَاطِلَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُوْنَۚ Liyuḥiqqal-ḥaqqa wa yubṭilal-bāṭila wa lau karihal-mujrimūna. agar Allah menetapkan yang benar Islam dan menghilangkan yang batil syirik, walaupun para pendosa musyrik itu tidak menyukai-nya. اِذْ تَسْتَغِيْثُوْنَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ اَنِّيْ مُمِدُّكُمْ بِاَلْفٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُرْدِفِيْنَ Iż tastagīṡūna rabbakum fastajāba lakum annī mumiddukum bi'alfim minal-malā'ikati murdifīna. Ingatlah ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu Dia mengabulkan-nya bagimu seraya berfirman, “Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu berupa seribu malaikat yang datang berturut-turut.” وَمَا جَعَلَهُ اللّٰهُ اِلَّا بُشْرٰى وَلِتَطْمَىِٕنَّ بِهٖ قُلُوْبُكُمْۗ وَمَا النَّصْرُ اِلَّا مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ ࣖ Wa mā jaalahullāhu illā busyrā wa litaṭma'inna bihī qulūbukum, wa man-naṡru illā min indillāhi, innallāha azīzun ḥakīmun. Allah tidak menjadikannya bala bantuan itu, melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. اِذْ يُغَشِّيْكُمُ النُّعَاسَ اَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً لِّيُطَهِّرَكُمْ بِهٖ وَيُذْهِبَ عَنْكُمْ رِجْزَ الشَّيْطٰنِ وَلِيَرْبِطَ عَلٰى قُلُوْبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الْاَقْدَامَۗ Iż yugasysyīkumun-nuāsa amanatam minhu wa yunazzilu alaikum minas-samā'i mā'al liyuṭahhirakum bihī wa yużhiba ankum rijzasy-syaiṭāni wa liyarbiṭa alā qulūbikum wa yuṡabbita bihil-aqdāma. Ingatlah ketika Allah membuat kamu mengantuk sebagai penenteraman dari-Nya dan menurunkan air hujan dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan hujan itu, menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu, dan menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu. اِذْ يُوْحِيْ رَبُّكَ اِلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ اَنِّيْ مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۗ سَاُلْقِيْ فِيْ قُلُوْبِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوْا فَوْقَ الْاَعْنَاقِ وَاضْرِبُوْا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍۗ Iż yūḥī rabbuka ilal-malā'ikati annī maakum fa ṡabbitul-lażīna āmanū, sa'ulqī fī qulūbil-lażīna kafarur-ruba faḍribū fauqal-anāqi waḍribū minhum kulla banānin. Ingatlah ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku bersamamu. Maka, teguhkanlah pendirian orang-orang yang beriman. Kelak Aku akan menimpakan rasa takut ke dalam hati orang-orang yang kufur. Maka, tebaslah bagian atas leher mereka dan potonglah tiap-tiap ujung jari mereka. ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ شَاۤقُّوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗۚ وَمَنْ يُّشَاقِقِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ Żālika bi'annahum syāqqullāha wa rasūlahū, wa may yusyāqiqillāha wa rasūlahū fa innallāha syadīdul-iqābi. Ketentuan yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya. ذٰلِكُمْ فَذُوْقُوْهُ وَاَنَّ لِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابَ النَّارِ Żālikum fa żūqūhu wa anna lil-kāfirīna ażāban-nāri. Demikian itu hukuman dunia yang ditimpakan atasmu. Maka, rasakanlah hukuman itu, dan di hari Kiamat sesungguhnya bagi orang-orang kafir ada azab neraka. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا لَقِيْتُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا زَحْفًا فَلَا تُوَلُّوْهُمُ الْاَدْبَارَۚ Yā ayyuhal-lażīna āmanū iżā laqītumul-lażīna kafarū zaḥfan falā tuwallūhumul-adbāra. Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu bertemu orang-orang kafir yang akan menyerangmu, janganlah kamu berbalik membelakangi mereka mundur. وَمَنْ يُّوَلِّهِمْ يَوْمَىِٕذٍ دُبُرَهٗٓ اِلَّا مُتَحَرِّفًا لِّقِتَالٍ اَوْ مُتَحَيِّزًا اِلٰى فِئَةٍ فَقَدْ بَاۤءَ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَمَأْوٰىهُ جَهَنَّمُ ۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ Wa may yuwallihim yauma'iżin duburahū illā mutaḥarrifal liqitālin au mutaḥayyizan ilā fi'atin faqad bā'a bigaḍabim minallāhi wa ma'wāhu jahannamu, wa bi'sal-maṣīru. Siapa yang mundur pada waktu itu, kecuali berbelok untuk siasat perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, dia pasti akan kembali dengan membawa kemurkaan Allah. Tempatnya adalah neraka Jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. فَلَمْ تَقْتُلُوْهُمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ قَتَلَهُمْۖ وَمَا رَمَيْتَ اِذْ رَمَيْتَ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ رَمٰىۚ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِيْنَ مِنْهُ بَلَاۤءً حَسَنًاۗ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ Falam taqtulūhum wa lākinnallāha qatalahum, wa mā ramaita iż ramaita wa lākinallāha ramā, wa liyubliyal-mu'minīna minhu balā'an ḥasanān, innallāha samīun alīmun. Maka, sebenarnya bukan kamu yang membunuh mereka, melainkan Allah yang membunuh mereka dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar, melainkan Allah yang melempar. Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ذٰلِكُمْ وَاَنَّ اللّٰهَ مُوْهِنُ كَيْدِ الْكٰفِرِيْنَ Żālikum wa annallāha mūhinu kaidil-kāfirīna. Demikian itu adalah kemenangan yang besar dan sesungguhnya Allah melemahkan tipu daya orang-orang kafir. اِنْ تَسْتَفْتِحُوْا فَقَدْ جَاۤءَكُمُ الْفَتْحُۚ وَاِنْ تَنْتَهُوْا فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَعُوْدُوْا نَعُدْۚ وَلَنْ تُغْنِيَ عَنْكُمْ فِئَتُكُمْ شَيْـًٔا وَّلَوْ كَثُرَتْۙ وَاَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُؤْمِنِيْنَ ࣖ In tastaftiḥū faqad jā'akumul-fatḥu, wa in tantahū fa huwa khairul lakum, wa in taūdū naud, wa lan tugniya ankum fi'atukum syai'aw wa lau kaṡurat, wa anallāha maal-mu'minīna. Jika kamu kaum kafir meminta putusan tentang pihak mana yang benar, sungguh putusan itu telah datang kepadamu kemenangan kaum muslim pada Perang Badar. Jika kamu berhenti memusuhi Rasul, itulah yang lebih baik bagimu. Jika kamu kembali melakukan kezaliman serupa, niscaya Kami akan kembali mengalahkan kamu. Pasukanmu sedikit pun tidak akan dapat menolak bahaya darimu biarpun banyak jumlahnya. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang beriman. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَا تَوَلَّوْا عَنْهُ وَاَنْتُمْ تَسْمَعُوْنَ Yā ayyuhal-lażīna āmanū aṭīullāha wa rasūlahū wa lā tawallau anhu wa antum tasmaūna. Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berpaling dari-Nya, padahal kamu mendengar perintah dan larangan-Nya. وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ قَالُوْا سَمِعْنَا وَهُمْ لَا يَسْمَعُوْنَۚ Wa lā takūnū kal-lażīna qālū saminā wa hum lā yasmaūna. Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang munafik dan musyrik yang berkata, “Kami mendengarkan.” Padahal, mereka tidak mendengarkan tidak mengamalkannya. ۞ اِنَّ شَرَّ الدَّوَاۤبِّ عِنْدَ اللّٰهِ الصُّمُّ الْبُكْمُ الَّذِيْنَ لَا يَعْقِلُوْنَ Inna syarrad-dawābbi indallāhiṣ-ṣummul-bukmul-lażīna lā yaqilūna. Sesungguhnya seburuk-buruk makhluk yang bergerak di atas bumi dalam pandangan Allah ialah mereka yang tuli dan bisu tidak mau mendengar dan tidak mau mengatakan kebenaran, yaitu orang-orang yang tidak mengerti. وَلَوْ عَلِمَ اللّٰهُ فِيْهِمْ خَيْرًا لَّاَسْمَعَهُمْۗ وَلَوْ اَسْمَعَهُمْ لَتَوَلَّوْا وَّهُمْ مُّعْرِضُوْنَ Wa lau alimallāhu fīhim khairal la'asmaahum, wa lau asmaahum latawallau wa hum muriḍūna. Seandainya Allah mengetahui ada kebaikan pada diri mereka, pasti Dia jadikan mereka dapat mendengar. Seandainya Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka berpaling dan memang memalingkan diri. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَجِيْبُوْا لِلّٰهِ وَلِلرَّسُوْلِ اِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيْكُمْۚ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ يَحُوْلُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهٖ وَاَنَّهٗٓ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ Yā ayyuhal-lażīna āmanustajībū lillāhi wa lir-rasūli iżā daākum limā yuḥyīkum, walamū annallāha yaḥūlu bainal-mar'i wa qalbihī wa annahū ilaihi tuḥsyarūna. Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul Nabi Muhammad apabila dia menyerumu pada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu! Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dengan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. وَاتَّقُوْا فِتْنَةً لَّا تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَاۤصَّةً ۚوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ Wattaqū fitnatal lā tuṣībannal-lażīna ẓalamū minkum khāṣṣahtan, walamū annallāha syadīdul-iqābi. Peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah Mahakeras hukuman-Nya. وَاذْكُرُوْٓا اِذْ اَنْتُمْ قَلِيْلٌ مُّسْتَضْعَفُوْنَ فِى الْاَرْضِ تَخَافُوْنَ اَنْ يَّتَخَطَّفَكُمُ النَّاسُ فَاٰوٰىكُمْ وَاَيَّدَكُمْ بِنَصْرِهٖ وَرَزَقَكُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ Ważkurū iż antum qalīlum mustaḍafūna fil-arḍi takhāfūna ay yatakhaṭṭafakumun-nāsu fa āwākum wa ayyadakum binaṣrihī wa razaqakum minaṭ-ṭayyibāti laallakum tasykurūna. Ingatlah ketika kamu umat Islam masih berjumlah sedikit lagi tertindas di bumi Makkah. Saat itu kamu takut bahwa orang-orang akan menculikmu, lalu Dia memberimu tempat menetap Madinah, menjadikanmu kuat dengan pertolongan-Nya, dan memberimu rezeki yang baik agar kamu bersyukur. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَخُوْنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْٓا اَمٰنٰتِكُمْ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ Yā ayyuhal-lażīna āmanū lā takhūnullāha war-rasūla wa takhūnū amānātikum wa antum talamūna. Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul serta janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui. وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ ࣖ Walamū annamā amwālukum wa aulādukum fitnahtun, wa annallāha indahū ajrun aẓīmun. Ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai ujian dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَتَّقُوا اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّكُمْ فُرْقَانًا وَّيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ Yā ayyuhal-lażīna āmanū in tattaqullāha yajal lakum furqānaw wa yukaffir ankum sayyi'ātikum wa yagfir lakum, wallāhu żul-faḍlil-aẓīmi. Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan furqan kemampuan membedakan antara yang hak dan batil kepadamu, menghapus segala kesalahanmu, dan mengampuni dosa-dosa-mu. Allah memiliki karunia yang besar. وَاِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِيُثْبِتُوْكَ اَوْ يَقْتُلُوْكَ اَوْ يُخْرِجُوْكَۗ وَيَمْكُرُوْنَ وَيَمْكُرُ اللّٰهُ ۗوَاللّٰهُ خَيْرُ الْمٰكِرِيْنَ Wa iż yamkuru bikal-lażīna kafarū liyuṡbitūka au yaqtulūka au yukhrijūka, wa yamkurūna wa yamkurullāhu, wallāhu khairul-mākirīna. Ingatlah ketika orang-orang yang kufur merencanakan tipu daya terhadapmu Nabi Muhammad untuk menahan, membunuh, atau mengusirmu. Mereka membuat tipu daya dan Allah membalas tipu daya itu. Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya. وَاِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُنَا قَالُوْا قَدْ سَمِعْنَا لَوْ نَشَاۤءُ لَقُلْنَا مِثْلَ هٰذَآ ۙاِنْ هٰذَآ اِلَّآ اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَ Wa iżā tutlā alaihim āyātunā qālū qad saminā lau nasyā'u laqulnā miṡla hāżā, in hāżā illā asāṭīrul-awwalīna. Apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepada mereka, mereka berkata, “Sungguh, kami telah mendengar yang seperti ini. Jika kami menghendaki, niscaya kami dapat mengucapkan yang seperti ini juga. Al-Qur’an ini tidak lain hanyalah dongeng orang-orang terdahulu.” وَاِذْ قَالُوا اللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ هٰذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَاَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ اَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍ Wa iż qālullāhumma in kāna hāżā huwal-ḥaqqa min indika fa amṭir alainā ḥijāratam minas-samā'i awi'tinā biażābin alīmin. Ingatlah ketika mereka orang-orang musyrik berkata, “Ya Allah, jika Al-Qur’an ini adalah kebenaran dari sisi-Mu, hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang sangat pedih.” وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَاَنْتَ فِيْهِمْۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ Wa mā kānallāhu liyuażżibahum wa anta fīhim, wa mā kānallāhu muażżibahum wa hum yastagfirūna. Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka selama engkau Nabi Muhammad berada di antara mereka dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka selama mereka memohon ampunan. وَمَا لَهُمْ اَلَّا يُعَذِّبَهُمُ اللّٰهُ وَهُمْ يَصُدُّوْنَ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَا كَانُوْٓا اَوْلِيَاۤءَهٗۗ اِنْ اَوْلِيَاۤؤُهٗٓ اِلَّا الْمُتَّقُوْنَ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ Wa mā lahum allā yuażżibahumullāhu wa hum yaṣuddūna anil-masjidil-ḥarāmi wa mā kānū auliyā'ahū, in auliyā'uhū illal-muttaqūna wa lākinna akṡarahum lā yalamūna. Mengapa Allah tidak mengazab mereka, sedangkan mereka menghalang-halangi orang untuk beribadah di Masjidilharam? Mereka bukanlah orang-orang yang berhak menjadi pengurusnya. Orang yang berhak menjadi pengurusnya hanyalah orang-orang yang bertakwa, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. وَمَا كَانَ صَلَاتُهُمْ عِنْدَ الْبَيْتِ اِلَّا مُكَاۤءً وَّتَصْدِيَةًۗ فَذُوْقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ Wa mā kāna ṣalātuhum indal-baiti illā mukā'aw wa taṣdiyahtan, fa żūqul-ażāba bimā kuntum takfurūna. Salat mereka di sekitar Baitullah tidak lain hanyalah siulan dan tepuk tangan. Maka, rasakanlah azab ini karena kamu selalu kufur. اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗفَسَيُنْفِقُوْنَهَا ثُمَّ تَكُوْنُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُوْنَ ەۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِلٰى جَهَنَّمَ يُحْشَرُوْنَۙ Innal-lażīna kafarū yunfiqūna amwālahum liyaṣuddū an sabīlillāhi, fa sayunfiqūnahā ṡumma takūnu alaihim ḥasratan ṡumma yuglabūna, wal-lażīna kafarū ilā jahannama yuḥsyarūna. Sesungguhnya orang-orang yang kufur menginfakkan harta mereka untuk menghalang-halangi orang dari jalan Allah. Mereka akan terus menginfakkan harta itu, kemudian hal itu menjadi sebab penyesalan yang besar bagi mereka. Akhirnya, mereka akan dikalahkan. Ke neraka Jahanamlah orang-orang yang kufur itu akan dikumpulkan لِيَمِيْزَ اللّٰهُ الْخَبِيْثَ مِنَ الطَّيِّبِ وَيَجْعَلَ الْخَبِيْثَ بَعْضَهٗ عَلٰى بَعْضٍ فَيَرْكُمَهٗ جَمِيْعًا فَيَجْعَلَهٗ فِيْ جَهَنَّمَۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ ࣖ Liyamīzallāhul-khabīṡa minaṭ-ṭayyibi wa yajalal-khabīṡa baḍahū alā baḍin fa yarkumahū jamīan fa yajalahū fī jahannama, ulā'ika humul-khāsirūna. agar Allah memisahkan golongan yang buruk dari yang baik dan menjadikan golongan yang buruk itu sebagiannya di atas yang lain, lalu Dia menumpukkan semuanya. Kemudian, Dia menjadikannya ke dalam neraka Jahanam. Mereka itulah orang-orang yang rugi. قُلْ لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ يَّنْتَهُوْا يُغْفَرْ لَهُمْ مَّا قَدْ سَلَفَۚ وَاِنْ يَّعُوْدُوْا فَقَدْ مَضَتْ سُنَّتُ الْاَوَّلِيْنَ Qul lil-lażīna kafarū in yantahū yugfar lahum mā qad salafa, wa iy yaūdū faqad maḍat sunnatul-awwalīna. Katakanlah Nabi Muhammad kepada orang-orang yang kufur itu, “Jika mereka berhenti dari kekufurannya dan masuk Islam, niscaya akan diampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu. Jika mereka kembali lagi memerangi Nabi, sungguh berlaku kepada mereka sunah aturan Allah untuk menjatuhkan sanksi atas orang-orang terdahulu.” وَقَاتِلُوْهُمْ حَتّٰى لَا تَكُوْنَ فِتْنَةٌ وَّيَكُوْنَ الدِّيْنُ كُلُّهٗ لِلّٰهِۚ فَاِنِ انْتَهَوْا فَاِنَّ اللّٰهَ بِمَا يَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ Wa qātilūhum ḥattā lā takūna fitnatuw wa yakunad-dīnu kulluhū lillāhi,fa inintahau fa innallāha bimā yamalūna baṣīrun. Perangilah mereka sampai tidak ada lagi fitnah penganiayaan atau syirik dan agama seutuhnya hanya bagi Allah. Jika mereka berhenti dari kekufuran, sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan. وَاِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَوْلٰىكُمْ ۗنِعْمَ الْمَوْلٰى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ ۔ Wa in tawallau falamū annallāha maulākum, nimal-maulā wa niman-naṣīru. Jika mereka berpaling, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. ۞ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ Walamū annamā ganimtum min syai'in fa anna lillāhi khumusahū wa lir-rasūli wa liżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wabnis-sabīli in kuntum āmantum billāhi wa mā anzalnā alā abdinā yaumal-furqāni yaumal-taqal-jamāni, wallāhu alā kulli syai'in qadīrun. Ketahuilah, sesungguhnya apa pun yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlimanya untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnusabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami Nabi Muhammad pada hari al-furqān pembeda, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ Iż antum bil-udwatid-dun-yā wa hum bil-udwatil-quṣwā war-rakbu asfala minkum, wa lau tawāattum lakhtalaftum fil-mīādi, wa lākil liyaqḍiyallāhu amran kāna mafūlān, liyahlika man halaka am bayyinatiw wa yaḥyā may ḥayya am bayyinahtin, wa innallāha lasamīun alīmun. Yaitu, ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat kota Madinah dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh dari kota Madinah, sedangkan kafilah itu berada lebih rendah daripada kamu menelusuri pantai. Seandainya kamu mengadakan perjanjian untuk menentukan hari pertempuran, niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan hari pertempuran itu, tetapi pertempuran itu terjadi supaya Allah melaksanakan suatu urusan yang harus terjadi, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata pula. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. اِذْ يُرِيْكَهُمُ اللّٰهُ فِيْ مَنَامِكَ قَلِيْلًاۗ وَلَوْ اَرٰىكَهُمْ كَثِيْرًا لَّفَشِلْتُمْ وَلَتَنَازَعْتُمْ فِى الْاَمْرِ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ سَلَّمَۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌۢ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ Iż yurīkahumullāhu fī manāmika qalīlān, wa lau arākahum kaṡīral lafasyiltum wa latanāzatum fil-amri wa lākinnallāha sallama, innahū alīmum biżātiṣ-ṣudūri. Ingatlah ketika Allah memperlihatkan mereka kepadamu Nabi Muhammad di dalam mimpimu dalam jumlah sedikit. Seandainya Allah memperlihatkan mereka kepadamu dalam jumlah banyak, niscaya kamu gentar dan kamu akan berbantah-bantahan dalam urusan itu, tetapi Allah telah menyelamatkan kamu. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang ada dalam hati. وَاِذْ يُرِيْكُمُوْهُمْ اِذِ الْتَقَيْتُمْ فِيْٓ اَعْيُنِكُمْ قَلِيْلًا وَّيُقَلِّلُكُمْ فِيْٓ اَعْيُنِهِمْ لِيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ۗوَاِلَى اللّٰهِ تُرْجَعُ الْاُمُوْرُ ࣖ Wa iż yurīkumūhum iżil-taqaitum fī ayunikum qalīlaw wa yuqallilukum fī ayunihim liyaqḍiyallāhu amran kāna mafūlān, wa ilallāhi turjaul-umūru. Ingatlah ketika Dia memperlihatkan mereka kepada kamu orang-orang beriman, ketika kamu berjumpa dengan mereka berjumlah sedikit menurut penglihatan matamu dan Dia memperlihatkan kamu berjumlah sedikit dalam penglihatan mereka supaya Allah melaksanakan suatu urusan yang harus terjadi. Hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا لَقِيْتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوْا وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ Yā ayyuhal-lażīna āmanū iżā laqītum fi'atan faṡbutū ważkurullāha kaṡīral laallakum tufliḥūna. Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan pasukan musuh, maka berteguh hatilah dan sebutlah nama Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَا تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَتَذْهَبَ رِيْحُكُمْ وَاصْبِرُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَۚ Wa aṭīullāha wa rasūlahū wa lā tanāzaū fa tafsyalū wa tażhaba rīḥukum waṣbirū, innallāha maaṣ-ṣābirīna. Taatilah Allah dan Rasul-Nya, janganlah kamu berbantah-bantahan yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang, serta bersabarlah. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ خَرَجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَّرِئَاۤءَ النَّاسِ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ بِمَايَعْمَلُوْنَ مُحِيْطٌ Wa lā takūnū kal-lażīna kharajū min diyārihim baṭaraw wa ri'ā'an-nāsi wa yaṣuddūna an sabīlillāhi, wallāhu bimā yamalūna muḥīṭun. Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampung halamannya dengan rasa angkuh dan ingin dipuji orang riya serta menghalang-halangi orang dari jalan Allah. Allah Maha Meliputi apa yang mereka kerjakan. وَاِذْ زَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ اَعْمَالَهُمْ وَقَالَ لَا غَالِبَ لَكُمُ الْيَوْمَ مِنَ النَّاسِ وَاِنِّيْ جَارٌ لَّكُمْۚ فَلَمَّا تَرَاۤءَتِ الْفِئَتٰنِ نَكَصَ عَلٰى عَقِبَيْهِ وَقَالَ اِنِّيْ بَرِيْۤءٌ مِّنْكُمْ اِنِّيْٓ اَرٰى مَا لَا تَرَوْنَ اِنِّيْٓ اَخَافُ اللّٰهَ ۗوَاللّٰهُ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ࣖ Wa iż zayyana lahumusy-syaiṭānu amālahum wa qāla lā gāliba lakumul-yauma minan-nāsi wa innī jārul lakum, falammā tarā'atil-fi'atāni nakaṣa alā aqibaihi wa qāla innī barī'um minkum innī arā mā lā tarauna innī akhāfullāha, wallāhu syadīdul-iqābi. Ingatlah ketika setan menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan dosa mereka dan mengatakan, “Tidak ada seorang pun yang dapat mengalahkan kamu pada hari ini dan sesungguhnya aku adalah penolongmu.” Maka, ketika kedua pasukan itu telah saling melihat berhadapan, ia setan berbalik ke belakang seraya berkata, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, sesungguhnya aku melihat apa para malaikat yang tidak kamu lihat. Sesungguhnya aku takut kepada Allah.” Allah sangat keras hukuman-Nya. اِذْ يَقُوْلُ الْمُنٰفِقُوْنَ وَالَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ غَرَّ هٰٓؤُلَاۤءِ دِيْنُهُمْۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ Iż yaqūlul-munāfiqūna wal-lażīna fī qulūbihim maraḍun garra hā'ulā'i dīnuhum, wa may yatawakkal alallāhi fa innallāha azīzun ḥakīmun. Ingatlah ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya berkata, “Mereka itu orang-orang mukmin ditipu oleh agamanya.” Allah berfirman, “Siapa pun yang bertawakal kepada Allah, sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” وَلَوْ تَرٰٓى اِذْ يَتَوَفَّى الَّذِيْنَ كَفَرُوا الْمَلٰۤىِٕكَةُ يَضْرِبُوْنَ وُجُوْهَهُمْ وَاَدْبَارَهُمْۚ وَذُوْقُوْا عَذَابَ الْحَرِيْقِ Wa lau tarā iż yatawaffal-lażīna kafarul-malā'ikatu yaḍribūna wujūhahum wa adbārahum, wa żūqū ażābal-ḥarīqi. Seandainya engkau melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir sambil memukul wajah-wajah dan punggung-punggung mereka dan berkata, “Rasakanlah olehmu siksa yang membakar,” niscaya engkau saksikan sesuatu yang sangat dahsyat. ذٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْكُمْ وَاَنَّ اللّٰهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيْدِۙ Żālika bimā qaddamat aidīkum wa annallāha laisa biẓallāmil lil-abīdi. Yang demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri dan sesungguhnya Allah sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba-Nya. كَدَأْبِ اٰلِ فِرْعَوْنَۙ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۗ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاَخَذَهُمُ اللّٰهُ بِذُنُوْبِهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ قَوِيٌّ شَدِيْدُ الْعِقَابِ Kada'bi āli firauna, wal-lażīna min qablihim, kafarū bi'āyātillāhi fa akhażahumullāhu biżunūbihim, innallāha qawiyyun syadīdul-iqābi. Keadaan mereka serupa dengan keadaan pengikut Firaun dan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi sangat keras hukuman-Nya. ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعْمَةً اَنْعَمَهَا عَلٰى قَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۙ وَاَنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ Żālika bi'annallāha lam yaku mugayyiran nimatan anamahā alā qaumin ḥattā yugayyirū mā bi'anfusihim, wa annallāha samīun alīmun. Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. كَدَأْبِ اٰلِ فِرْعَوْنَۙ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۚ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ فَاَهْلَكْنٰهُمْ بِذُنُوْبِهِمْ وَاَغْرَقْنَآ اٰلَ فِرْعَوْنَۚ وَكُلٌّ كَانُوْا ظٰلِمِيْنَ Kada'bi āli firauna, wal-lażīna min qablihim, każżabū bi'āyāti rabbihim fa ahlaknāhum biżunūbihim wa agraqnā āla firauna, wa kullun kānū ẓālimīna. Keadaan mereka serupa dengan keadaan pengikut Firaun dan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya. Maka, Kami membinasakan mereka disebabkan oleh dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan pengikut Firaun bersamanya. Semuanya adalah orang-orang zalim. اِنَّ شَرَّ الدَّوَاۤبِّ عِنْدَ اللّٰهِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَۖ Inna syarrad-dawābbi indallāhil-lażīna kafarū fahum lā yu'minūna. Sesungguhnya seburuk-buruk makhluk melata dalam pandangan Allah ialah orang-orang yang kufur karena mereka tidak beriman. الَّذِيْنَ عَاهَدْتَّ مِنْهُمْ ثُمَّ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَهُمْ فِيْ كُلِّ مَرَّةٍ وَّهُمْ لَا يَتَّقُوْنَ Allażīna āhatta minhum ṡumma yanquḍūna ahdahum fī kulli marratiw wa hum lā yattaqūna. Yaitu, orang-orang yang engkau telah mengikat perjanjian dengan mereka, kemudian setiap kali berjanji mereka mengkhianati janjinya sedangkan mereka tidak bertakwa. فَاِمَّا تَثْقَفَنَّهُمْ فِى الْحَرْبِ فَشَرِّدْ بِهِمْ مَّنْ خَلْفَهُمْ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ Fa immā taṡqafannahum fil-ḥarbi fa syarrid bihim man khalfahum laallahum yażżakkarūna. Maka, jika engkau Nabi Muhammad benar-benar mendapati mereka dalam peperangan, cerai-beraikanlah orang-orang yang di belakang mereka dengan menumpas mereka agar mereka mengambil pelajaran. وَاِمَّا تَخَافَنَّ مِنْ قَوْمٍ خِيَانَةً فَانْۢبِذْ اِلَيْهِمْ عَلٰى سَوَاۤءٍۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْخَاۤىِٕنِيْنَ ࣖ Wa immā takhāfanna min qaumin khiyānatan fambiż ilaihim alā sawā'in, innallāha lā yuḥibbul-khā'inīna. Jika engkau Nabi Muhammad benar-benar khawatir akan terjadi pengkhianatan dari suatu kaum, kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara seimbang adil dan jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai para pengkhianat. وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَبَقُوْاۗ اِنَّهُمْ لَا يُعْجِزُوْنَ Wa lā yaḥsabannal-lażīna kafarū sabaqū, innahum lā yujizūna. Janganlah sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa mereka dapat lolos dari kekuasaan Allah. Sesungguhnya mereka tidak dapat melemahkan Allah. وَاَعِدُّوْا لَهُمْ مَّا اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ قُوَّةٍ وَّمِنْ رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُوْنَ بِهٖ عَدُوَّ اللّٰهِ وَعَدُوَّكُمْ وَاٰخَرِيْنَ مِنْ دُوْنِهِمْۚ لَا تَعْلَمُوْنَهُمْۚ اَللّٰهُ يَعْلَمُهُمْۗ وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يُوَفَّ اِلَيْكُمْ وَاَنْتُمْ لَا تُظْلَمُوْنَ Wa aiddū lahum mastaṭatum min quwwatiw wa mir ribāṭil-khaili turhibūna bihī aduwwallāhi wa aduwwakum wa ākharīna min dūnihim, lā talamūnahum, allāhu yalamuhum, wa mā tunfiqū min syai'in fī sabīlillāhi yuwaffa ilaikum wa antum lā tuẓlamūna. Persiapkanlah untuk menghadapi mereka apa yang kamu mampu, berupa kekuatan yang kamu miliki dan pasukan berkuda. Dengannya persiapan itu kamu membuat gentar musuh Allah, musuh kamu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya, tetapi Allah mengetahuinya. Apa pun yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas secara penuh kepadamu, sedangkan kamu tidak akan dizalimi. ۞ وَاِنْ جَنَحُوْا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ Wa in janaḥū lis-salmi fajnaḥ lahā wa tawakkal alallāhi, innahū huwas-samīul-alīmu. Akan tetapi, jika mereka condong pada perdamaian, condonglah engkau Nabi Muhammad padanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya hanya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. وَاِنْ يُّرِيْدُوْٓا اَنْ يَّخْدَعُوْكَ فَاِنَّ حَسْبَكَ اللّٰهُ ۗهُوَ الَّذِيْٓ اَيَّدَكَ بِنَصْرِهٖ وَبِالْمُؤْمِنِيْنَۙ Wa iy yurīdū ay yakhdaūka fa inna ḥasbakallāhu, huwal-lażī ayyadaka binaṣrihī wa bil-mu'minīna. Jika mereka hendak menipumu, sesungguhnya cukuplah Allah menjadi Pelindung bagimu. Dialah yang memperkuat kamu dengan pertolongan-Nya dan dengan dukungan orang-orang mukmin. وَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْۗ لَوْاَنْفَقْتَ مَا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا مَّآ اَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ اَلَّفَ بَيْنَهُمْۗ اِنَّهٗ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ Wa allafa baina qulūbihim, lau anfaqta mā fil-arḍi jamīam mā allafta baina qulūbihim wa lākinnallāha allafa bainahum, innahū azīzun ḥakīmun. Dia Allah mempersatukan hati mereka orang yang beriman. Seandainya engkau Nabi Muhammad menginfakkan semua kekayaan yang berada di bumi, niscaya engkau tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ حَسْبُكَ اللّٰهُ وَمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ ࣖ Yā ayyuhan-nabiyyu ḥasbukallāhu wa manittabaaka minal-mu'minīna. Wahai Nabi Muhammad, cukuplah Allah menjadi pelindung bagi engkau dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu. يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ حَرِّضِ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلَى الْقِتَالِۗ اِنْ يَّكُنْ مِّنْكُمْ عِشْرُوْنَ صٰبِرُوْنَ يَغْلِبُوْا مِائَتَيْنِۚ وَاِنْ يَّكُنْ مِّنْكُمْ مِّائَةٌ يَّغْلِبُوْٓا اَلْفًا مِّنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ Yā ayyuhan-nabiyyu ḥarriḍil-mu'minīna alal-qitāli, iy yakum minkum isyrūna ṣabirūna yaglibū mi'ataini, wa iy yakum minkum mi'atuy yaglibū alfam minal-lażīna kafarū bi'annahum qaumul lā yafqahūna. Wahai Nabi Muhammad, kobarkanlah semangat orang-orang mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh; dan jika ada seratus orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir karena mereka orang-orang kafir itu adalah kaum yang tidak memahami. اَلْـٰٔنَ خَفَّفَ اللّٰهُ عَنْكُمْ وَعَلِمَ اَنَّ فِيْكُمْ ضَعْفًاۗ فَاِنْ يَّكُنْ مِّنْكُمْ مِّائَةٌ صَابِرَةٌ يَّغْلِبُوْا مِائَتَيْنِۚ وَاِنْ يَّكُنْ مِّنْكُمْ اَلْفٌ يَّغْلِبُوْٓا اَلْفَيْنِ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ Al'āna khaffafallāhu ankum wa alima anna fīkum ḍafān, fa iy yakum minkum mi'atun ṣābiratuy yaglibū mi'ataini, wa iy yakum minkum alfuy yaglibū alfaini bi'iżnillāhi, wallāhu maaṣ-ṣābirīna. Sekarang saat turunnya ayat ini Allah telah meringankan kamu karena Dia mengetahui sesungguhnya ada kelemahan padamu. Jika di antara kamu ada seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh dan jika di antara kamu ada seribu orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Allah beserta orang-orang yang sabar. مَاكَانَ لِنَبِيٍّ اَنْ يَّكُوْنَ لَهٗٓ اَسْرٰى حَتّٰى يُثْخِنَ فِى الْاَرْضِۗ تُرِيْدُوْنَ عَرَضَ الدُّنْيَاۖ وَاللّٰهُ يُرِيْدُ الْاٰخِرَةَۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ Mā kāna linabiyyin ay yakūna lahū asrā ḥattā yuṡkhina fil-arḍi, turīdūna araḍad-dun-yā, wallāhu yurīdul-ākhirahta, wallāhu azīzun ḥakīmun. Tidaklah sepatutnya bagi seorang nabi mempunyai tawanan sebelum dia dapat melumpuhkan musuhnya di bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawi, sedangkan Allah menghendaki pahala akhirat untukmu. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. لَوْلَاكِتٰبٌ مِّنَ اللّٰهِ سَبَقَ لَمَسَّكُمْ فِيْمَآ اَخَذْتُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ Lau lā kitābum minallāhi sabaqa lamassakum fīmā akhażtum ażābun aẓīmun. Seandainya tidak ada ketetapan terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil. فَكُلُوْا مِمَّاغَنِمْتُمْ حَلٰلًا طَيِّبًاۖ وَّاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ Fa kulū mimmā ganimtum ḥalālan ṭayyibān, wattaqullāha, innallāha gafūrur raḥīmun. Jika demikian halnya ketetapan Allah, makanlah dan manfaatkanlah sebagian rampasan perang yang telah kamu peroleh itu sebagai makanan yang halal lagi baik dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّمَنْ فِيْٓ اَيْدِيْكُمْ مِّنَ الْاَسْرٰٓىۙ اِنْ يَّعْلَمِ اللّٰهُ فِيْ قُلُوْبِكُمْ خَيْرًا يُّؤْتِكُمْ خَيْرًا مِّمَّآ اُخِذَ مِنْكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ࣖ Yā ayyuhan-nabiyyu qul liman fī aidīkum minal-asrā, iy yalamillāhu fī qulūbikum khairay yu'tikum khairam mimmā ukhiża minkum wa yagfir lakum, wallāhu gafūrur raḥīmun. Wahai Nabi Muhammad, katakanlah kepada para tawanan perang yang ada di tanganmu, “Jika Allah mengetahui ada kebaikan di dalam hatimu, niscaya Dia akan menganugerahkan kepada kamu yang lebih baik daripada apa tebusan yang telah diambil dari kamu dan Dia akan mengampuni kamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. وَاِنْ يُّرِيْدُوْا خِيَانَتَكَ فَقَدْ خَانُوا اللّٰهَ مِنْ قَبْلُ فَاَمْكَنَ مِنْهُمْ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ Wa iy yurīdū khiyānataka faqad khānullāha min qablu fa amkana minhum wallāhu alīmun ḥakimun. Akan tetapi, jika mereka para tawanan itu hendak mengkhianatimu Nabi Muhammad, sungguh sebelumnya mereka telah berkhianat kepada Allah. Lalu, Dia menjadikanmu menguasai mereka pada perang Badar. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالَّذِيْنَ اٰوَوْا وَّنَصَرُوْٓا اُولٰۤىِٕكَ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ يُهَاجِرُوْا مَا لَكُمْ مِّنْ وَّلَايَتِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ حَتّٰى يُهَاجِرُوْاۚ وَاِنِ اسْتَنْصَرُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ اِلَّا عَلٰى قَوْمٍۢ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِّيْثَاقٌۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ Innal-lażīna āmanū wa hājarū wa jāhadū bi'amwālihim wa anfusihim fī sabīlillāhi wal-lażīna āwaw wa naṣarū ulā'ika baḍuhum auliyā'u baḍin, wal-lażīna āmanū wa lam yuhājirū mā lakum miw walāyatihim min syai'in ḥattā yuhājirū, wa inistanṣarūkum fid-dīni fa alaikumun naṣru illā alā qaumim bainakum wa bainahum mīṡāqun, wallāhu bimā tamalūna baṣīrun. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, berhijrah, dan berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah, serta orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan kepada Muhajirin, mereka itu sebagiannya merupakan pelindung bagi sebagian yang lain. Orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun atas kamu untuk melindungi mereka sehingga mereka berhijrah. Akan tetapi, jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam urusan pembelaan agama Islam, wajib atas kamu memberikan pertolongan, kecuali dalam menghadapi kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ اِلَّا تَفْعَلُوْهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الْاَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيْرٌۗ Wal-lażīna kafarū baḍuhum auliyā'u baḍin, illā tafalūhu takun fitnatun fil-arḍi wa fasādun kabīrun. Orang-orang yang kufur, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Jika kamu tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah untuk saling melindungi, niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar. وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالَّذِيْنَ اٰوَوْا وَّنَصَرُوْٓا اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ حَقًّاۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ Wal-lażīna āmanū wa hājarū wa jāhadū fī sabīlillāhi wal-lażīna āwaw wa naṣarū ulā'ika humul-mu'minūna ḥaqqān, lahum magfirtuw wa rizqun karīmun. Orang-orang yang beriman, berhijrah, dan berjihad di jalan Allah, serta orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan kepada orang Muhajirin, mereka itulah orang-orang mukmin yang sebenarnya. Bagi mereka ampunan yang besar dan rezeki yang mulia. وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْۢ بَعْدُ وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا مَعَكُمْ فَاُولٰۤىِٕكَ مِنْكُمْۗ وَاُولُوا الْاَرْحَامِ بَعْضُهُمْ اَوْلٰى بِبَعْضٍ فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ Wal-lażīna āmanū mim badu wa hājarū wa jāhadū maakum fa ulā'ika minkum, wa ulul-arḥāmi baḍuhum aulā bibaḍin fī kitābillāhi, innallāha bikulli syai'in alīmun. Orang-orang yang beriman setelah itu, berhijrah, dan berjihad bersamamu, maka mereka itu termasuk golongan kamu. Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak bagi sebagian yang lain menurut Kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
surat al anfal ayat 17 latin